Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Polisi Usai Disebut Lamban Usut Laporan KDRT Ibu yang 4 Anaknya Tewas di Jagakarsa

Kompas.com - 10/12/2023, 17:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - D, ibu yang empat anaknya ditemukan tewas di sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan Rabu (6/12/2023), sempat mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Keempat anak D diduga dibunuh oleh Panca, suami D yang sempat melakukan KDRT kepadanya. 

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan, kakak ipar D sebenarnya sudah melaporkan Panca atas dugaan KDRT ke Polsek Jagakarsa pada Sabtu (2/12/2023).

Namun polisi dinilai lamban mengusut laporan tersebut hingga akhirnya empat anak D ditemukan tewas usai dibunuh oleh Panca.

"Ketika kepolisian merespons dan datang melihat kondisi sang bapak tidak stabil dan membahayakan anak tentu tidak terjadi situasi ini. Ini pertanyaan untuk kepolisian mengapa bertindaknya begitu formil," ujar Guru Besar Kriminolog UI Adrianus Meliala dikutip dari Kompas TV, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Dibekap dalam Kondisi Sadar, Pelaku Sempat Tata Mainan Anak

Kata polisi usai disebut lamban usut laporan KDRT

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro buka suara soal polisi yang dinilai lamban mengusut laporan KDRT yang menimpa D. 

Ia mengatakan, polisi telah mengusut penganiayaan yang dilakukan Panca kepada D setelah menerima laporan dari Ketua RT setempat.

KDRT yang menimpa D terjadi pada Sabtu (2/12/2023) pukul 05.00 WIB. Polisi kemudian menghubungi Ketua RT setempat pada pukul 09.00 WIB.

"Sehingga pada saat itu pihak kepolisian, dalam hal ini diwakili oleh Bhabinkamtibmas atas nama Aiptu Dedi langsung turun ke TKP dan bertemu dengan pihak korban dan pihak pelaku," ujar Bintoro dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/12/2023).

Baca juga: Alasan Polisi Tak Langsung Tangkap Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Usai Dilaporkan KDRT

D dibawa ke RS

Lebih lanjut, Bintoro menjelaskan bahwa permasalahan rumah tangga yang menimpa D diselesaikan pada hari kejadian.

Penyelesaian kasus dibantu oleh Ketua RT bersama pemilik kontrakan di mana Panca dan D tinggal.

Pada saat kejadian, D mengalami luka-luka yang membuat korban dibawa ke rumah sakit (RS).

"Karena pada saat itu kondisi korban dalam kondisi sakit sehingga atas kesepakatan dari Ketua RT dan Babinkamtibmas, si korban inisial D dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pengobatan," ungkap Bintoro.

Pihaknya kembali membantah apabila dituding lamban dalam menangani kasus KDRT tersebut. 

"Jadi, kami mengklarifikasi kalau seandainya tindakan kami tidak ada namanya yang disampaikan lamban dalam proses penanganan ini," tambahnya.

Baca juga: Sosok Ayah yang Diduga Jadi Pelaku Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa

Halaman:

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com