Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penerjun Payung Joan Murray, Jatuh dari Ketinggian 4.400 Meter, Selamat berkat Gerombolan Semut Api

Kompas.com - 30/11/2023, 21:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Namun, saat dia melompat dari pesawat, parasut yang terpasang di badannya gagal terbuka karena malafungsi.

Kerusakan pada alat pembuka parasut membuat tubuh Murray terjun bebas dan mulai berputar tak terkendali.

Setelah jatuh bebas selama beberapa saat, penerjun payung ini mulai memotong parasut utama, mencoba tetap tenang, dan menarik tali parasut cadangannya.

Masih beruntung, pada ketinggian sekitar 213 meter dari atas permukaan tanah, parasut cadangan terbuka sesuai perkiraan Murray.

Namun, parasut ini terbuka saat posisi tubuhnya masih berputar sehingga sulit dikendalikan.

Meski berhasil mengembang, dengan keadaan tubuh yang berputar cepat, parasut cadangan Murray pun menjadi kusut.

Pada saat yang sama, Joan Murray terus meluncur ke arah tanah dengan kecepatan sekitar 128 kilometer per jam.

Baca juga: Bak Punya Sembilan Nyawa, Kucing di Bangkok Selamat Setelah Terjun hingga Memecahkan Kaca Mobil

Selamat berkat sengatan semut api yang marah

Dilansir dari laman El Siglo Coahuila, Selasa (13/3/2018), tubuh Murray menghujam gundukan tanah lapang dengan keras, yang membuatnya langsung tak bergerak.

Setelah benturan, Murray mengaku masih sadar dan merasakan sesak napas. Namun, tak lama, dirinya tiba-tiba merasakan sensasi terbakar di punggung akibat sengatan semut api.

Menurut Murray, setiap sengatan lebih menyakitkan dari sengatan sebelumnya. Sengatan semut api yang marah karena dia terjatuh di atas sarang mereka pun membuat jantungnya terkejut sehingga terus berdetak.

Kondisi tersebut memaksa Murray untuk tetap sadar sampai tim paramedis datang untuk menolongnya.

Setibanya di Carolina Medical Center, dokter mengatakan bahwa cedera penerjun payung ini termasuk patah tulang di sisi kanan tubuh, serta kehilangan beberapa gigi.

Namun, dia berhasil selamat berkat "guncangan" hebat akibat sengatan semut lebih dari 200 kali.

Sengatan tersebut menyebabkan tubuhnya memproduksi lebih banyak adrenalin, sehingga Murray tetap hidup hingga paramedis tiba.

Joan Murray pun mengalami koma selama kurang lebih dua minggu dan harus menjalani operasi rekonstruksi dan 17 transfusi darah.

Operasi termasuk memasukkan batang logam ke kaki kanannya dan paku berukuran 5 inci ke panggulnya. Joan Murray juga dilaporkan menderita patah tulang femur kominutif.

Untungnya, Joan tidak mengalami cedera pada organ dalam perutnya atau cedera kepala tertutup.

Setelah sadar dari koma, dia memulai terapi fisik dan lari jarak pendek. Namun, dia melakukannya secara moderat untuk menghindari kerusakan pada tubuhnya yang sudah retak.

"Saya telah belajar meluangkan waktu untuk hal-hal penting dalam hidup. Saya mengatakan 'saya cinta kamu' dan 'terima kasih' berkali-kali sejak pengalaman itu," ungkapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com