Pada 2022, sebanyak 8,7 juta warga Malaysia telah mendaftarkan diri di Tabung Haji dengan jumlah deposit sebesar 87,6 miliar ringgit Malaysia.
Dana dari para deposan inilah yang dikelola dengan berbagai bentuk investasi.
Secara umum, alokasi strategi investasi Tabung Haji adalah 53 persen pada ekuitas, 27 persen pada fixed income, 15 persen pada bidang properti, dan 5 persen investasi lainnya.
Investasi ekuitas merupakan investasi yang dikelola oleh Tabung Haji dengan menunjuk manajer investasi terpercaya agar mendapatkan hasil bagi yang kompetitif.
Performa manajer investasi akan ditinjau setiap tahun oleh dewan direktur Tabung Haji.
Sementara investasi fixed income bertujuan menghasilkan pendapatan tetap dan berulang. Dalam hal ini, dana haji diinvestasikan pada portofolio jangka menengah.
Keuntungan atau nilai manfaat dari pengelolaan dana haji itu nantinya akan menjadi subsidi biaya haji para jemaah.
Pada 2022, keuntungan dari pengelolaan biaya haji di Malaysia mencapai 2,65 miliar ringgit Malaysia atau sekitar Rp 8,8 triliun.
Baca juga: Perbedaan Usulan Biaya Haji 2024 antara Kemenag dan Panja Komisi VIII DPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.