KOMPAS.com - Ahli paleontologi menemukan sebuah situs pemakaman tertua yang pernah tercatat di dunia di Afrika Selatan.
Uniknya, pemakaman itu bukan berisi dan dibuat oleh spesies manusia, Homo Sapiens.
Situs pemakaman tersebut berisi sisa-sisa tulang kerabat jauh manusia yang berotak kecil, Homo naledi.
Sebelumnya, spesies Homo naledi dianggap tidak mampu melakukan perilaku kompleks dalam menjalani kehidupan sehari-hari layaknya manusia.
Namun, penemuan makam makhluk Zaman Batu yang gemar memanjat pohon ini mungkin memunculkan teori lain.
Baca juga: Ilmuwan Menduga Spesies Manusia Purba Mungkin Masih Ada di Pulau Flores
Dilansir dari Science Alert, Jumat (3/11/2023), ahli paleoantropologi Lee Berger dan tim peneliti menemukan spesimen Homo naledi terkubur sekitar 30 meter di bawah tanah dalam gua di Cradle of Humankind, situs warisan dunia UNESCO, dekat Johannesburg, Afrika Selatan.
Menurut peneliti, temuan yang dipublikasikan dalam serangkaian makalah pracetak eLife ini merupakan makam terkuno yang pernah tercatat dalam sejarah hominid alias manusia dan kerabatnya.
"Lebih awal dari bukti pemakaman Homo sapiens (manusia) setidaknya 100.000 tahun yang lalu," kata peneliti.
Temuan ini pun menantang pemahaman terkini tentang evolusi manusia. Sebab, Homo sapiens diketahui memiliki kapasitas otak jauh lebih besar dari jenis manusia sebelumnya.
Otak yang lebih besar memungkinkan manusia melakukan aktivitas kompleks dan sarat makna, termasuk mengubur orang mati.
Sebelumnya, pemakaman tertua yang pernah ditemukan terletak di Timur Tengah dan Afrika, berisi sisa-sisa Homo sapiens dengan usia sekitar 100.000 tahun.
Sedangkan, makam di kawasan Afrika Selatan yang ditemukan Berger dan timnya ini berasal dari setidaknya 200.000 SM.
"Homo naledi memberi tahu kita bahwa kita tidak begitu istimewa," ungkap Berger, peneliti dan seorang penjelajah kelahiran Amerika Serikat.
Baca juga: Fosil Mesir Purba Jelaskan Cara Paus Pindah dari Hewan Darat ke Laut
Dilansir dari Aljazeera, Rabu (5/7/2023), Homo naledi adalah spesies manusia primitif yang hidup di antara masa kera dan manusia modern.