Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Menambah Klinik Kesehatan untuk Menghadapi Pneumonia Misterius yang Menyerang Anak-anak

Kompas.com - 27/11/2023, 15:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - China saat ini tengah menghadapi lonjakan kasus pneumonia yang menyerang anak-anak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta China memberikan lebih banyak data terkait adanya penyakit yang menyerang pernapasan di negara itu.

"WHO telah mengajukan permintaan resmi ke China untuk mendapatkan informasi rinci mengenai peningkatan kasus penyakit pernapasan dan pneumonia pada anak-anak," kata WHO dalam penyataannya, Rabu (22/11/2023), dikutip dari NDTV.

Laporan ini memicu kekhawatiran banyak pihak akan munculnya wabah baru layaknya Covid-19.

Baca juga: Wabah Pneumonia Misterius Menyerang Anak-anak di China, Ini Gejalanya

Sikap China terhadap lonjakan kasus pneumonia

Pemerintah China menyerukan agar jumlah klinik di negaranya ditingkatkan guna menghadapi lonjakan kasus penyakit pernapasan ini.

Selain meminta jumlah klinik ditambah, pejabat juga meminta agar jam layanan ditambah.

“Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan jumlah klinik dan area perawatan yang relevan, memperpanjang jam layanan secara tepat, dan memperkuat jaminan pasokan obat-obatan,” kata Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional Mi Feng, Minggu (26/11/2023), dikutip dari DW.

Mi Feng menyebut, peningkatan penyakit pernapasan di China karena menyebarnya beberapa patogen dalam waktu yang sama, terutama patogen influenza.

Adapun Dewan Negara, mengeluarkan peringatan pada hari Jumat (24/11/2023) mengenai risiko kembalinya Covid-19 bersamaan dengan adanya infeksi influenza dan penumonia mikoplasma.

Dewan Negara meminta setiap daerah untuk memperketat pemantauannya dan melaporkan adanya kasus.

“Semua daerah harus memperkuat pelaporan informasi mengenai penyakit menular untuk memastikan informasi dilaporkan secara tepat waktu dan akurat,” kata Dewan Negara.

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Kasus Pneumonia Misterius di China

Penyebab pneumonia misterus

Pihak berwenang China telah menyampaikan, kasus pneumonia yang merebak di China bukan karena jenis patogen baru.

Beberapa pihak menyebut, cuaca di China yang saat ini memasuki musim dingin dinilai sebagai salah satu faktor mengapa kasus pernapasan terutama pneumonia merebak.

Selain itu, berakhirnya pembatasan Covid-19 dan kurangnya kekebalan pada anak-anak mungkin menjadi penyebab melonjaknya infeksi.

Pada Jumat lalu, Badan Kesehatan yang berbasis di Jenewa juga menggatakan, pihaknya tak menemukan patogen baru pada penyakit yang belakangan mewabah di China.

Baca juga: WHO Minta China Sampaikan Data soal Penumonia Misterius pada Anak-anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com