Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Calon Penumpang Tertahan karena KA Bandara YIA Telat, Ini Penjelasan Railink

Kompas.com - 15/11/2023, 14:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan kerumunan calon penumpang kereta api (KA) bandara yang tertahan di Stasiun Tugu Yogyakarta ramai di media sosial.

Video tersebut dibagikan di media sosial X (Twitter) @merapi_uncover pada Rabu (15/11/2023).

"Baru kali ini naik kereta bandara nggak on time n tanpa penjelasan sampai sekarang. Membuat resah dan tanpa solusi," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Hingga Rabu (15/11/2023) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 26.000 kali dan disukai sebanyak 102 pengguna X.

Selain itu, unggahan tersebut juga turut menarik perhatian warganet. Beberapa mengatakan mengalami hal serupa saat hendak menaiki kereta bandara.

"Sama lur, aku jam 05.33 seharusnya kereta berangkat, le kon melbu sekitar 05.36. Ternyata dialihkan ning peron 6 dengan kereta yang berbeda," tulis seorang warganet dalam kolom komentar.

"Akhir akhir ini kok melihat banyak sekali kereta yang delay yaaaa, padahal memilih kereta sebagai moda transportasi alasannya mereka ontime banget," komen warganet lainnya.


Lantas, apa penjelasan KAI Bandara terkait kejadian itu?

Baca juga: Ramai soal Tiket Kereta Dibatalkan oleh Orang Lain via Ticket Box, Ini Kata KAI

Penjelasan KAI bandara

Vice President Sekretaris Perusahaan PT Railink (KAI Bandara), Supriyanto membenarkan adanya penundaan keberangkatan penumpang seperti diungkapkan dalam unggahan tersebut.

Ia mengatakan, rangkaian KA bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Nomor 581 tidak bisa berangkat lantaran terdapat gangguan teknis pada rangkaian.

"Sudah dilakukan pengecekan dan perbaikan, namun tetap tidak bisa diberangkatkan," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2023).

Menurut Supriyanto, rangkaian KA bandara yang mengalami gangguan akhirnya ditarik ke depo lokomotif dan dilakukan penggantian dengan rangkaian baru.

Akibatnya, KA 581 relasi Yogyakarta-YIA yang seharusnya berangkat pukul 04.50 WIB mengalami keterlambatan 30 menit dan berangkat pukul 05.20 WIB.

Sementara itu, perjalanan kereta api di belakang KA 581 relasi Yogyakarta-YIA normal.

Supriyanto juga menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan tersebut serta ketidaknyamanan yang dialami para calon penumpang.

Baca juga: Ini Kata PT KAI soal Mitos dan Cerita Mistis Kursi 13 D Kereta Harina

Imbauan perjalanan menggunakan kereta bandara

Lebih lanjut, Supriyanto mengingatkan penumpang KA bandara YIA yang ingin melakukan perjalanan menggunakan kereta bandara supaya dapat menyesuaikan dengan waktu penerbangan.

Calon penumpang bisa datang minimal tiga jam sebelum keberangkatan untuk penerbangan internasional dan dua jam sebelum keberangkatan untuk penerbangan domestik.

Sementara bagi penumpang yang hendak membatalkan keberangkatannya dapat menghubungi email info@railink.co.id dengan menyertakan data berupa kode booking, nomor ponsel, e-mail, nomor rekening, nama bank, serta nama pemilik rekening.

Informasi lebih lanjut mengenai layanan KAI Bandara dapat diakses melalui:

Baca juga: Viral, Unggahan Kereta Bandara Tabrak Jalur Stasiun Bandara Soekarno Hatta hingga Kaca Pecah, KCI: Kami Memohon Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Tren
Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan 'STNK Only' di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan "STNK Only" di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Tren
2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

Tren
Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Tren
Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di 'Dark Web', Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di "Dark Web", Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Tren
4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

Tren
Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Tren
41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

Tren
Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Tren
Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Tren
Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Tren
Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Tren
Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Tren
Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com