Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Planetarium Universitas Terbesar Ketiga di Dunia di UIN Walisongo Semarang, Ini Cara Masuknya

Kompas.com - 14/11/2023, 08:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

"Selain sebagai laborat untuk praktikum mahasiswa, kita juga memiliki fungsi lain, yakni edutainment tentang angkasa untuk umum, baik anak-anak maupun dewasa," kata dia.

Planetarium ini juga memiliki program pengabdian masyarakat dengan menjadi sentral rukyatul hilal atau pengamatan hilal di wilayah Jawa Tengah.

"Untuk rukyatul hilal sekaligus bahan praktikum mahasiswa jurusan ilmu falaq dan fisika," terang Syifaul.

Baca juga: Camat Gajahmungkur Dimutasi Usai Bikin Konten Nasi Goreng, Wali Kota Semarang Buka Suara

Menurut Syifaul, masyarakat umum yang datang bisa menikmati wahana planetarium sembari mendengarkan penjelasan terkait antariksa, benda-benda langit, dan astronomi yang dibalut dengan nilai-nilai keislaman.

"Kita juga bisa observatori benda langit secara langsung karena ada observatori yang berisi teropong-teropong untuk melihat benda langit secara langsung," paparnya.

Masyarakat menurutnya juga bisa melihat show observatorium berupa film-film tentang antariksa, fenomena angkasa, dan edukasi astronomi.

Baca juga: Ramai soal Fenomena Awan Aneh di Langit Semarang, Apa Itu?

Jam operasional planetarium UIN Walisongo

Pada hari biasa observatorium buka mulai Selasa-Jumat.

Sedangkan pada akhir pekan, planetarium buka setiap hari Sabtu.

Tarif masuk saat hari biasa, yakni:

  • Anak-anak (2-12 tahun): Rp 25.000.
  • Dewasa (lebih dari 12 tahun): Rp 35.000.

Sementara tarif masuk pada akhir pekan, yaitu:

  • Anak-anak (2-12 tahun): Rp 40.000.
  • Dewasa (lebih dari 12 tahun): Rp 50.000

Adapun jam operasional planetarium, yakni:

  • Show 1: 09.00 WIB.
  • Show 2: 11.00 WIB.
  • Show 3: 13.00 WIB.
  • Show 4: 15.00 WIB.

Baca juga: Viral, Video Sapi di Lokasi Kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Bagaimana Kondisinya?

Ketentuan masuk planetarium 

Berikut ketentuan masuk ke planetarium UIN Walisongo:

  • Kunjungan rombongan dari instansi minimal 40 orang.
  • Mengirimkan surat permohonan kunjungan (pdf) ke nomor 087726547050 maksimal 7 hari sebelum permintaan kunjungan.
  • Kesepakatan jadwal kunjungan sesuai dengan permintaan instansi selama tidak bertabrakan dengan kunjungan lainnya.
  • Kunjungan umum perorangan dibuka setiap show 4 pada hari biasa serta show 2 dan 4 pada akhir pekan dengan pembelian tiket langsung di lokasi (on the spot).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com