Humor Tidak Selalu Lucu

SATU di antara sifat utama yang hadir pada apa yang disebut sebagai humor adalah lucu. Namun justru secara kelirumologis satu di antara kekeliruan anggapan terhadap humor yang paling keliru adalah bahwa humor terjamin pasti selalu lucu.

Humor adalah kata benda alias noun, sementara lucu adalah kata sifat alias adjektif, maka antara kata benda dan kata sifat tiada kemutlakan pasti begini atau pasti begitu.

Anggapan bahwa humor pasti lucu sama keliru dengan anggapan lukisan pasti indah, musik pasti merdu, kuliner pasti lezat, drakor pasti seru akibat lucu, merdu, indah, lezat, seru lebih bersuasana estetikal subyektif ketimbang obyektif.

Yang melakukan humor belum tentu sepaham soal lucu atau tidak lucu dengan yang menerima humor.

Lelucon tentang orang mati sebaiknya jangan dikisahkan pada upacara pemakaman yang dihadiri para keluarga yang ditinggalkan.

Jika tidak ingin cari masalah sebaiknya lelucon etnis Yahudi jangan dikisahkan kepada para serdadu Israel, sementara lelucon etnis Arab jangan dikisahkan kepada para laskar Hamas.

Berdasar riset etnohumorologi yang dilakukan Perhimpunan Pencinta Humor dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya setiap etnis memiliki kemampuan membuat lelucon etnis untuk menertawakan etnis diri sendiri, namun toleransi terhadap kelucuan humor tetap memiliki ambang batas maksimal secara subyektif.

Menurut selera saya, sang Presiden Ukrania, Volodymyr Zelenskyy adalah seorang komedian jenaka. Namun belum tentu sang Presiden Rusia, Vladimir Putin sependapat dan seselera dengan saya akibat urusan personal antarmereka berdua tanpa melibatkan saya.

Lelucon terkait agama rawan dianggap tidak lucu oleh yang tidak suka agamanya dijadikan lelucon.

Roy Suryo sempat dihukum penjara akibat menghumorkan patung Buddha berwajah mirip Presiden Jokowi yang dianggap sangat tidak lucu oleh (sebagian) umat Buddha.

Kasus Charlie Hebdo di Paris adalah contoh nyata betapa humor tidak selalu lucu, bahkan bisa berdampak fatal bagi produsen humor tidak lucu.

Lelucon nepotisme cukup banyak penggemarnya, namun kurang digemari mereka yang kebetulan sedang asyik melakukan nepotisme.

Ada pula sifat khas humor, yaitu kadar kelucuan cenderung merosot apabila sebuah lelucon yang sama berulang kali dikisahkan oleh orang yang sama maupun tidak sama.

Faktor kejutan masih tetap memegang peran utama untuk menentukan lucu-tidaknya situasi, kondisi, peristiwa suasana yang bersifat humoristik.

Pada hakitatnya humor yang sedang terjadi di atas panggung politik kekuasaan di Tanah Air udara tercinta sebenarnya memang tidak lucu akibat yang sedang terjadi di panggung politik perebutan kekuasaan memang bukan humor karena jauh lebih layak disebut sebagai horor.

Pada masa Orde Reformasi terjadi paceklik lelucon sebab yang terjadi di atas panggung politik perebutan kekuasaan jauh lebih lucu ketimbang lelucon-lelucon politik yang diproduksi secara massal oleh para komedian profesional sebagai para pengembang industri humor.

Sebagai pembelajar humor yang menggagas humorologi, saya tak henti kagum kepada para komedian profesional yang berhasil membuat saya tertawa terbahak-bahak atas karya humor yang mereka anggap lucu, padahal sama sekali tidak lucu.