Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempel Stiker "Happy Family" di Kaca Mobil Bisa Undang Pelaku Kejahatan, Ini Kata Kriminolog

Kompas.com - 05/11/2023, 07:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Sejauh ini belum melihat itu akan membuka peluang kepada pelaku kejahatan. (Kalau) di luar negeri (terjadi) itu bisa diwaspadai," jelas Edi kepada Kompas.com, Sabtu.

"Karena bisa mengundang atau memberikan peluang kepada pelaku kejahatan untuk melakukan kejahatan," sambungnya.

Baca juga: 5 Ibu Rumah Tangga Jadi Korban, Ini Cara Mencegah Hipnotis Menurut Kriminolog

Banyak peluang terjadinya kejahatan

Lebih lanjut, Edi menerangkan bahwa stiker Happy Family bukan satu-satunya pemicu yang mengundang pelaku kejahatan untuk beraksi.

Menurutnya, modus kejahatan di jalan raya bermacam-macam, salah satunya modus mengetuk kaca mobil.

Pelaku kejahatan dapat memberi tahu pemilik mobil jika ban kendaraannya bocor setelah mengetuk kaca.

Ketika pintu mobil terbuka, pelaku kejahatan bisa mengambil barang di dalam kendaraan.

Edi mengatakan, modus seperti itu biasanya menyasar perempuan yang mengemudikan mobil seorang diri.

"Kita tahu di jalan itu kan sering terjadi kejahatan kemudian banyak peluang, banyak modus yang selama ini terjadi ketika pelaku mengincar korbannya," jelas Edi.

Sementara itu, Yesmil menjelaskan bahwa kejahatan yang salah satunya bisa dipicu oleh stiker Happy Family terjadi karena faktor kesempatan dan lingkungan.

Ia mengatakan, faktor kesempatan bisa memancing persepsi orang untuk melakukan kejahatan.

Meski begitu, Yesmil menilai, stiker Happy Family bukanlah satu-satunya faktor yang mengundang pelaku untuk berbuat jahat.

"(Misal) mobil (atau motor) berhenti di depan ATM, enggak dimatiin mesinnya. Itu kan merangsang (pelaku kejahatan) untuk membawa kabur motor atau mobil itu," imbuh Yesmil.

"Stiker Happy Family itu bisa juga masuk ke situasi yang semacam itu," sambungnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Mencegah Diri dari Tindakan Hipnotis?

Cara mencegah pelaku kejahatan

Menurut Yesmil, salah satu cara untuk mencegah pelaku kejahatan di jalan raya atau mobil dapat dilakukan dengan tidak menempel stiker Happy Family.

Namun, ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum supaya kejahatan yang dipicu oleh stiker tidak terjadi.

Sementara itu, Edi mengingatkan masyarakat agar berhati-hati ketika menempelkan stiker Happy Family di mobil.

Yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga penampilan di media sosial (medsos) atau kehidupan sehari-hari.

Menurut Edi, gaya hidup yang glamor atau "hedon" berpotensi mengundang pelaku kejahatan untuk beraksi.

"Jangan hidup menampilkan hedon berlebihan, termasuk juga perhiasan. Karena bisa saja (terjadi kejahatan). Apalagi di mobil menggunakan perhiasan, bisa sangat mengundang pelaku kejahatan," tuturnya.

Baca juga: Mengapa Pelaku Bullying Merasa Bangga Usai Menyakiti Korban? Ini Kata Psikolog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com