Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Konsumsi Makanan yang Disiram Minyak Panas

Kompas.com - 24/10/2023, 08:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan, resep makanan disiram minyak panas ramai di media sosial. Mulai dari resep bikin seblak sampai olahan mi.

Mengguyur masakan dengan minyak panas bukan merupakan hal yang baru. Beberapa olahan sambal nusantara juga menerapkan metode masak serupa. Sambal matah misalnya.

Untuk membuat sambal matah, Anda perlu memotong cabai, bawang merah, dan bahan lainnya. Selanjutnya, bahan-bahan itu akan diremas-remas kemudian diguyur dengan minyak panas.

Meski menjadikan makanan lebih sedap, namun amankah mengonsumsi makanan yang disajikan dengan cara disiram minyak panas?

Bahaya konsumsi makanan yang disiram minyak

Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo mengatakan, makanan yang dimasak menggunakan minyak panas sebenarnya boleh untuk dikonsumsi.

"Aman (dikonsumsi)," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/10/2023).

Kendati demikian, penambahan minyak yang terlalu banyak pada makanan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Berikut bahaya mengonsumsi minyak berlebih menurut Tito:

1. Kadungan lemak dan kalori di minyak

"Pada dasarnya makanan yang diolah dengan minyak goreng terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan," ungkap Toto.

Hal ini karena kandungan lemak di dalam minyak kelapa sawit yang tinggi. Selain lemak, minyak kelapa sawit juga mengandung beta karoten.

Selain lemak, Toto juga mengingatkan jumlah kalori saat tubuh mengonsumsi minyak terlalu banyak. Sebab, pada porsi tertentu, jumlah kalori pada minyak kelapa sawit lebih tinggi dari seporsi nasi.

"Dalam 3 sendok makan (30 ml) minyak kelapa sawit mengandung 240 kalori, sedangkan dalam 1 porsi (100 gram) nasi mengandung 180 kalori," terang Toto.

2. Memicu risiko penyakit

Dalam jangka panjang, konsumsi makanan dengan kandungan minyak yang tinggi dapat memicu sederet penyakit dislipidemia atau kolesterol, kondisi ketika kadar kolesterol, yaitu LDL, HDL, dan trigliserida di atas normal.

"Dislipidemia meningkatkan kemungkinan penyumbatan arteri (aterosklerosis) dan serangan jantung, stroke, atau masalah sirkulasi darah lainnya. Lalu penyakit kanker dan menimbulkan risiko diabetes tipe 2," papar Toto.

Baca juga: Cara Membuat dan Menggunakan Minyak Peppermint untuk Mengusir Tikus

Batas konsumsi minyak per hari

Terpisah, dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital Jakarta Selatan, Inge Permadhi menyampaikan, batas aman konsumsi minyak per hari adalah tidak lebih dari 7 persen dari angka asupan gizi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com