Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Dampak "Cancel Culture" terhadap Kesehatan Mental

Kompas.com - 16/10/2023, 14:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

1. Terhadap obyek yang mengalami cancel culture

Dilansir dari laman Verywell Mind, fenomena cancel culture sering kali berubah menjadi penindasan terhadap orang yang menjadi obyek.

Mereka cenderung akan merasa dikucilkan, terisolasi secara sosial, dan kesepian. Kondisi tersebut dikaitkan dengan tingkat kecemasan, depresi, dan bunuh diri yang lebih tinggi.

Dibanding menciptakan dialog untuk membantu seseorang memahami bagaimana tindakannya menyakiti orang lain, cancel culture cenderung menutup semua komunikasi.

Dimana hal tersebut pada dasarnya justru merampas kesempatan orang yang menjadi obyek untuk belajar dan tumbuh dari kesalahan mereka.

Baca juga: Dampak Negatif Insomnia terhadap Kesehatan Mental

2. Dampak bagi pelaku cancel culture

Cancel culture terhadap orang atau brand yang dianggap melakukan pelanggaran tidak selalu menyebabkan mereka mengubah keyakinan atau membawa perubahan yang bertahan lama.

Dalam beberapa kasus, cancel culture justru mempunyai efek sebaliknya dari apa yang diinginkan.

Bahkan, cancel culture dapat membuat orang yang menjadi obyek berusaha keras untuk mempertahankan ego dan reputasi mereka.

Baca juga: 5 Manfaat Olahraga dan Latihan Fisik bagi Kesehatan Mental

3. Dampak bagi orang yang melihat

Cancel culture tidak hanya memengaruhi obyek dan pelakunya. Ia juga dapat efek bagi pada kesehatan mental orang yang melihat atau mengamatinya.

Setelah melihat begitu banyak orang yang mengalami cancel culture, beberapa orang di sekitar situasi tersebut bisa merasa ketakutan.

Mereka menjadi diliputi kecemasan bahwa orang-orang akan berpaling dari mereka jika mereka mengekspresikan diri sepenuhnya.

Hal ini dapat menyebabkan mereka memendam pikirannya alih-alih membicarakan dan memikirkan pendapat dan emosinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com