Minuman dengan kandungan air yang tinggi menyebabkan rasa terbakar. Sehingga, susu adalah minuman alternatif yang paling dapat ditoleransi karena kandungan lemak dan proteinnya menyeimbangkan kandungan air.
Jika ia tidak minum susu dalam waktu yang lama, ia menjadi sangat haus sehingga ia merasa terdorong untuk minum air meskipun ia merasa sangat kesakitan hingga pingsan.
Tessa hanya boleh makan makanan kering dengan sedikit air, seperti granola bar, biskuit, roti, selai kacang, kentang, kacang-kacangan, dan sup berbahan dasar susu.
Baca juga: Bolehkah Mandi Air Es Saat Suhu Panas? Ini Kata Dokter
Dilansir dari Healthline, tidak ada obat untuk urtikaria Aquagenic, tetapi ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat membantu meringankan gejalanya.
Untuk meredakan gatal, bengkak, dan iritasi dalam jangka pendek, pasien mungkin perlu mengonsumsi antihistamin, yaitu obat yang digunakan untuk mengatasi gejala mirip alergi.
Karen Hansen-Smith, ibu Tessa, adalah seorang dokter yang telah melihat banyak penyakit yang tidak biasa. Tetapi melihat kondisi putrinya, ia mengaku tetap mengalami masa yang sulit.
Meski begitu, ia tetap berusaha mengalirkan energi positif.
Ia kemudian membagikan kisahnya dengan para pengikut di media sosial dan berbicara dengan begitu banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.
"Ini memberikan saya banyak kegembiraan dan membuat saya memiliki tujuan dengan kondisi ini," kata Karen.
Selain itu, Hansen-Smith juga membuat situs web GoFundMe awal tahun ini untuk meningkatkan kesadaran dan dana untuk biaya pengobatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.