Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Israel-Palestina, Ancaman Hamas, dan Jumlah Korban Jiwa...

Kompas.com - 10/10/2023, 15:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara Hamas, Abu Ubaidah mengancam akan mengeksekusi tawanan sipil Israel apabila negara itu menyerang permukiman warga sipil Palestina, Senin (9/10/2023).

Dilansir dari Reuters, dia mengatakan bahwa Hamas akan mengeksekusi seorang tawanan Israel untuk setiap pengeboman Israel atas rumah warga sipil tanpa peringatan. Dia juga menyiarkan peringatan tersebut.

Ancaman diumumkan ketika Israel melayangkan bom ke rumah warga Palestina tanpa peringatan. Serangan itu setidaknya melibtakan 300.000 tentara cadangan.

Belum ada tanggapan langsung dari militer Israel terkait ancaman tersebut.

Kendati demikian, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan lebih dari 100 orang telah ditawan oleh Hamas dalam serangan lintas batas yang mematikan pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Mengenal Siapa Itu Hamas dan Alasannya Menyerang Israel...

Baca juga: Respons Dunia Internasional terhadap Serangan Militan Palestina Hamas ke Israel

Respons Israel soal ancaman Hamas

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen memperingatkan Hamas agar tidak menyakiti salah satu sandera.

"Kejahatan perang ini tidak akan dimaafkan," kata dia, dikutip dari AP News.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menunjuk seorang mantan komandan militer untuk menangani krisis sandera dan orang hilang.

Konflik Israel dan Hamas (Palestina) berkali-kali pecah dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kali ini, konflik itu berpotensi menjadi lebih eksplosif karena kedua belah pihak bersumpah akan saling menghancurkan.

Mulanya, kelompok Hamas menyerang Israel melalui udara pada Sabtu (7/10/2023). Imbas serangan itu, Israel melancarkan serangan balasan melalui udara di Jalur Gaza dan memblokade jalur tersebut dari makanan, bahan bakar, dan pasokan lainnya.

Baca juga: Buntut Serangan Hamas, Netanyahu Akan Putus Pasokan Listrik, Makanan, dan Gas ke Gaza

Deklarasi perang

Situasi terkini perang Hamas-Israel. Asap membubung di atas gedung-gedung Kota Gaza pada Sabtu (7/10/2023), saat serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sedangkan otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang.AFP/MAHMUD HAMS Situasi terkini perang Hamas-Israel. Asap membubung di atas gedung-gedung Kota Gaza pada Sabtu (7/10/2023), saat serangan udara Israel menghantam gedung Palestine Tower. Sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas di Israel, sedangkan otoritas Gaza merilis jumlah korban tewas sebanyak 198 orang.

Mereka juga mengebom markas besar Perusahaan Telekomunikasi Palestina, yang dapat mempengaruhi layanan telepon rumah, internet, dan telepon genggam.

Petugas kemanan Israel sempat menelepon warga Palestina dan meminta mereka untuk mengosongkan rumahnya, terutama yang berlokasi di wilayah utara dan timur Gaza lantaran akan ada operasi balasan dari Israel.

Puluhan orang di lingkungan Remal, Kota Gaza akhirnya meninggalkan rumah mereka.

Di sisi lain, militer Israel mengatakan, mereka telah menguasai sebagian besar wilayah selatan setelah. Tank-tank dan pesawat tak berawak dikerahkan Israel untuk menjaga celah-celah di pagar perbatasan Gaza.

Baca juga: Israel Resmi Deklarasikan Perang Melawan Hamas, Pertama Kali sejak 1973

Ribuan warga Israel dievakuasi lebih dari selusin kota di dekat Gaza, dan militer memanggil 300.000 tentara cadangan .

Langkah tersebut, bersama dengan deklarasi resmi Israel yang menyatakan perang pada Minggu (8/10/2023).

"Kami baru saja mulai menyerang Hamas," kata Netanyahu.

"Apa yang akan kami lakukan terhadap musuh-musuh kami dalam beberapa hari ke depan akan terus terngiang dalam ingatan mereka selama beberapa generasi," imbuh dia.

Baca juga: Dampak Perang Israel Vs Hamas, Bagaimana Kondisi WNI di Gaza?

Jumlah korban konfik Israel-Palestina

Para pemuda Palestina berlarian mencari perlindungan di tengah bentrokan selama operasi militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki, pada 3 Juli 2023. Israel telah meningkatkan operasi di Tepi Barat bagian utara, tempat kota Jenin dan kamp pengungsi yang berdekatan, kubu kelompok bersenjata Palestina di mana telah terjadi serentetan serangan terhadap warga Israel serta serangan oleh pemukim Yahudi terhadap komunitas Palestina. AFP/JAAFAR ASHTIYEH Para pemuda Palestina berlarian mencari perlindungan di tengah bentrokan selama operasi militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki, pada 3 Juli 2023. Israel telah meningkatkan operasi di Tepi Barat bagian utara, tempat kota Jenin dan kamp pengungsi yang berdekatan, kubu kelompok bersenjata Palestina di mana telah terjadi serentetan serangan terhadap warga Israel serta serangan oleh pemukim Yahudi terhadap komunitas Palestina.

Konflik Israel-Hamas (Palestina) telah merenggut lebih dari 1.500 nyawa.

Saluran TV Israel melaporkan, jumlah korban tewas akibat serangan Hamas telah meningkat menjadi 900 warga Israel dan sedikitnya 2.600 orang terluka serta puluhan lainnya ditawan.

Di antara korban ada 260 orang yang tewas pada saat perhelatan festival musik. Mereka mayoritas adalah anak-anak dan anak muda.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 687 warga Palestina telah terbunuh dan 3.726 lainnya terluka dalam serangan udara Israel.

Blok-blok apartemen, sebuah masjid, dan rumah sakit termasuk di antara lokasi-lokasi juga menjadi sasaran serangan.

Baca juga: 5 Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Indonesia, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com