Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penembakan Massal di Siam Paragon, Pelaku Remaja Diduga Alami Gangguan Mental

Kompas.com - 04/10/2023, 15:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dia merupakan siswa yang bersekolah tak jauh dari mal. Pihak sekolah, The Essence, mengonfirmasi bahwa tersangka adalah seorang muridnya.

Pihak sekolah mengaku akan bekerja sama dengan polisi untuk mengusut insiden tersebut.

Baca juga: Teror Penembakan di Selandia Baru Jelang Pembukaan Piala Dunia Wanita 2023...

3. Pelaku diduga alami gangguan mental

Jenderal Polisi Thailand Torsak Sukvimol mengungkapkan bahwa pelaku memiliki masalah mental.

"Dia memiliki masalah mental, dan dia menerima perawatan di Rumah Sakit Rajvithee," kata dia, dilansir dari CNN.

Pihak kepolisian mengatakan, tersangka memiliki masalah pribadi. Namun, petugas tidak berbicara lebih banyak lantaran pelaku masih berusia muda.

4. Pemerintah Thailand sampaikan bela sungkawa

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menyampaikan belasungkawa terdalam kepada para keluarga korban akibat penembakan tersebut.

"Saya ingin menawarkan dukungan saya kepada keluarga korban yang meninggal dan semua yang terluka," tulisnya di media sosial X, dulunya Twitter.

Sementara itu, juru bicara Siam Paragon juga menyatakan belasungkawa kepada korban.

Baca juga: Kasus Polisi Tembak Polisi: Bripda IDF Tewas Diduga Ditembak Dua Rekannya

5. Kepemilikan sejata api tinggi

Diketahui, kepemilikan senjata api di Thailand termasuk tertinggi dibandingkan jika dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Data 2017 dari Survei Senjata Api Kecil (SAS) yang berbasis di Swiss menunjukkan, lebih dari 10,3 juta warga sipil di Thailand memiliki senjata api.

Dengan kata lain, sekitar 15 senjata api untuk setiap 100 orang. Dan sekitar 6,2 juta senjata api tersebut terdaftar secara legal.

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di basis data Global Burden of Disease 2019 milik Universitas Washington menyebutkan, Thailand mencatat angka pembunuhan dengan senjata api tertinggi kedua setelah Filipina di kawasan Asia Tenggara.

Kendati demikian, penembakan massal di negara tersebut jarang terjadi.

Sebelumnya, pada Oktober 2022. Saat itu, setidaknya 36 orang tewas dalam serangan senjata dan pisau di sebuah pusat penitipan anak di timur laut Thailand.

Baca juga: YouTuber Asal Spanyol Bunuh dan Mutilasi Temannya di Thailand, Apa Penyebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com