Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Band T'Koes yang Dilarang Nyanyikan Lagu-lagu Koes Plus

Kompas.com - 28/09/2023, 19:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Band asal Indonesia T'Koes mendapatkan sorotan usai dilarang membawakan lagu-lagu milik band legendaris Koes Plus.

Larangan tersebut disampaikan oleh keluarga besar Koes Plus melalui akun Instagram @official.sarikoeswoyo.

T'Koes dilarang menyanyikan lagu Koes Plus sejak Sabtu (22/9/2023).

Baca juga: Duduk Perkara Perseteruan T-Koes Vs Keluarga Koes Plus

Diberitakan Kompas.com, Rabu (27/9/2023), larangan tersebut dibuat karena keluarga menganggap T'Koes kurang beretika dengan membawakan lagu-lagu Koes Plus tanpa izin.

Di sisi lain, pelarangan ini terjadi setelah beredar sebuah video saat pendiri T'Koes mengiyakan pernyataan yang menyebut anak-anak personel Koes Plus tidak jelas.

T'Koes telah menerima pelarangan tersebut dan berjanji tidak akan lagi membawakan lagu milik Koes Plus.

Baca juga: Perjalanan Nomo Koeswoyo, Drummer Koes Bersaudara yang Meningal di Usia 85 Tahun

Lantas, siapa itu T'Koes dan apa hubungannya dengan Koes Plus?


Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Profil T'Koes

T'Koes merupakan band tribut dari grup musik legendaris Indonesia Koes Plus. Band ini berdiri pada 2007 berkat inisiasi dari Agusta Marzall.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/9/2023), T'Koes mirip dengan Koes Plus yang beranggotakan kakak-beradik.

Personel T'Koes terdiri dari kakak-adik bernama Jaru Marzall (keyboard/gitar), Ghalifa Marzall (gitar/vokal), Jim Marzall (bass/vokal), serta ayah mereka Agusta Dwi Susanto Marzall (drum).

Nama band T’Koes berasal dari "Terinspirasi Koes Plus". Band ini memang terinspirasi dari band legendaris tersebut. Selain itu, sang ayah Agustua merupakan penggemar berat Koes Plus.

T'Koes pernah tampil di stasiun televisi swasta dalam program Empat Mata.

Mereka juga tampil di berbagai panggung di Indonesia. Band ini bahkan pernah mendapatkan tawaran tampil di Hong Kong dan China.

T'Koes sering kali tampil dengan membawakan lagu-lagu orisinil milik Koes Plus seperti “Ku Sayang Padanya”, “Bunga di Tepi Jalan”, hingga “Panah Asmara”.

Baca juga: Mengenang Profesor Drum Neil Peart...

Hubungan dengan Koes Plus

Koes PlusKompas.com Koes Plus
T'Koes selalu tampil dengan rambut gondrong dan celana cutbray, penampilan jadul seperti yang dimiliki band-band legendaris seperti Koes Plus.

Meski memiliki nama yang mirip dan sama-sama memiliki penampilan jadul, T'Koes tidak berhubungan dengan Koes Plus.

Koes Plus memiliki band lain yang berhubungan dengannya, yakni Junior. Band ini beranggotakan anak dari personel Koes Plus.

Band Junior digawangi oleh David Koeswoyo, putra mendiang vokalis Koes Plus Yon Koeswoyo. Yon meninggal pada 2018.

Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Sepak Terjang Irfan Sembiring, Pendiri dan Gitaris Band Metal ROTOR

David bersama sepupu-sepupunya yang merupakan anak dari personel Koes Plus lain tampil menyanyikan ulang lagu-lagu ciptaan ayahnya.

"Yang paling sering dia utarakan ke saya dan orang-orang di luar, entah itu penggemar atau penonton yang sedang menyaksikan penampilan dia," kata David, diberitakan Kompas.com (1/7/2018).

"Ini anak saya David, nanti dia yang akan gantikan saya," lanjut dia dalam pemakaman Yon di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Sabtu (6/1/2018).

Sebagai catatan, dikutip dari Kompas.id (17/2/2019), Koes Plus awalnya dibentuk oleh kakak-adik Djon, Tony, Nomo, Yon, dan Yok Koeswoyo.

Baca juga: 20 Kutipan Terkenal John Lennon, Pendiri Band Legendaris The Beatles

Mereka awalnya membentuk band Koes Bross dari kata Koes Brothers pada 1962. Nama ini berganti menjadi Koes Bersaudara karena terkesan kebarat-baratan.

Personel Koes Bersaudara kemudian bersisa empat orang, yaitu Tony, Nomo, Yon, dan Yok.

Pada 1969, grup ini berganti nama menjadi Koes Plus. Kasmuri atau Murry menggantikan posisi Nomo sebagai pemain drum.

Saat ini, personel Koes Plus yang tersisa hanya Yok Koeswoyo.

Baca juga: Mengenang Legenda dan Vokalis Band Queen, Freddie Mercury

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com