KOMPAS.com - Topik bullying kembali menjadi perbincangan warganet setelah media sosial dihebohkan dengan video perundungan siswa SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah.
Bullying tersebut dilakukan oleh siswa kelas 9 SMP berinisial MK kepada FF.
Pelaku melakukan bullying karena tidak terima dengan korban yang bergabung dengan geng siswa lain.
Dilansir dari laman Kemenppa, bullying seperti dilakukan MK adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh satu orang atau kelompok.
Bullying dilakukan oleh mereka yang lebih berkuasa atau kuat kepada orang lain dengan tujuan menyakiti dan dilakukan secara terus-menerus.
Baca juga: Menilik Fenomena Bullying Pelajar Indonesia
Terjadinya bullying di lingkungan sekolah perlu diwaspadai para orangtua karena perundungan bisa menyasar siapa saja, termasuk buah hati mereka.
Agar hal tersebut tidak terjadi, orangtua perlu memahami jenis-jenis bullying supaya bisa memastikan buah hatinya dalam kondisi aman dan melakukan pencegahan.
Dilansir dari Very Well, berikut jenis-jenis bullying:
Verbal bullying terjadi karena pelaku merundung korban menggunakan kata-kata, kalimat, atau panggilan tertentu.
Pelaku biasanya menghina korban tanpa henti dengan tujuan meremehkan, merendahkan, bahkan menyakiti.
Mereka memilih siapa yang akan menjadi korbannya berdasarkan cara mereka berperilaku maupun berpenampilan. Itulah mengapa anak berkebutuhan khusus bisa menjadi korban bullying.
Orangtua perlu memahami bahwa verbal bullying sulit untuk dideteksi karena peristiwa perundungan hampir selalu terjadi ketika orang dewasa tidak ada.
Tak jarang pula orang dewasa menganggap perkataan anak tidak menyakiti orang lain sehingga mereka meminta korban untuk mengabaikannya.
Meski begitu, verball bullying harus direspons secara serius agar tidak berdampak ke korban.
Baca juga: Mengapa Banyak Kasus Bullying Terjadi di Korsel?
Jangan kira bullying hanya terjadi di kehidupan nyata. Bullying juga dapat terjadi di dunia maya atau yang dikenal sebagai cyberbullying.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.