Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Perseteruan T-Koes Vs Keluarga Koes Plus

Kompas.com - 27/09/2023, 20:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Grup T'Koes terlibat perseteruan dengan keluarga besar grup musik legendaris Indonesia Koes Plus.

T'Koes merupakan grup musik tribute yang selalu membawakan lagu-lagu Koes Plus.

Sementara Koes Plus adalah band legendaris yang didirikan pada 1968. Band ini sebelumnya bernama Koes Bersaudara.

Pada Jumat (22/9/2023), David Koeswoyo, Damon Koeswoyo, Rico, dan Sari Koeswoyo melarang T'Koes membawakan lagu Koes Plus.

Larangan itu disampaikan dalam sebuah video yang diunggah melalui akun TikTok Damon Koeswoyo, Jumat.

Baca juga: Perjalanan Nomo Koeswoyo, Drummer Koes Bersaudara yang Meningal di Usia 85 Tahun


Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Terkait etika

Pihak T'Koes  dalam jumpa pers di daerah Ampera, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).KOMPAS.com/REVI C RANTUNG Pihak T'Koes dalam jumpa pers di daerah Ampera, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).

Diketahui, larangan tersebut dipicu oleh video obrolan antara pendiri grup T'Koes Agus Dwi Susanto Marzall dengan seorang purnawirawan TNI AL.

Video itu disebut menyinggung perasaan Rico Murry, anak mendiang drummer Koes Plus Murry.

Rico mengatakan, purnawirawan dalam video itu menyebut anak-anak personel Koes Plus tidak jelas, dikutip dari Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Ia menyayangkan, band T'Koes tidak menyanggah pernyataan punawirawan tersebut, tetapi justru "mengiyakan".

Baca juga: Sejarah Musik Dangdut yang Akan Didaftarkan ke UNESCO

Sayangnya, tak ada klarifikasi dari para anggota band T'Koes.

Sementara itu, Sari Koeswoyo menegaskan, pelarangan ini tidak ada kaitannya dengan uang atau royalti.

Menurut Sari, alasan pihaknya melarang T'Koes lebih pada etika.

Karenanya, ia berharap larangan ini ke depan bisa menjadi pelajaran bagi T'Koes atau band-band lain yang rutin membawakan lagu orang lain.

Baca juga: Berbahayakah Tidur Sambil Mendengarkan Musik?

Terima larangan

Agusta Dwi Susanto Marzall pendiri band T?Koes yang merupakan band tribute atau band pelestari Koes Plus. Agusta Dwi Susanto Marzall pendiri band T?Koes yang merupakan band tribute atau band pelestari Koes Plus.

Menanggapi larangan itu, T'Koes melalui manajernya, Watie telah menghubungi pihak keluarga Koes Plus.

"Sebenarnya sudah ada upaya (menghubungi). Jadi ketika kami dapat video pelarangan itu, kami langsung merespons karena kami dapatnya jam 10 malam. Makanya pagi-pagi kami call," kata Watie, dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/9/2023).

Sayangnya, pihak keluarga tidak memberikan respons. Watie menyatakan, T'Koes telah menerima pelarangan tersebut.

T'Koes juga berjanji tidak akan lagi membawakan lagu karya Koes Plus.

"Kami menerima larangan itu dan berjanji tidak akan membawakan lagu-lagu Koes Plus. Lalu ada show kami tanggal 23 di Pekanbaru, kami tidak membawakan lagu Koes Plus," ujarnya.

Selain itu, T'Koes juga telah meminta maaf secara terbuka atas kejadian tersebut.

"Kami menyampaikannya secara terbuka dan dengan harapan ini menjadi jawaban dan ke depannya clear. Jika ada sesuatu yang membuat situasi tidak nyaman, kami secara keluarga mohon maaf," jelas dia.

Baca juga: Mengenang Profesor Drum Neil Peart...

(Sumber: Kompas.com/Revi C Rantung, Ady Prawira Riandi | Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang, Kistyarini, Andika Aditia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com