Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria di AS, Punya 96 Anak di Usia 32 Tahun, Kok Bisa?

Kompas.com - 06/09/2023, 17:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pria di Amerika Serikat (AS) bernama Dylan Stone-Miller menjadi ayah dari 96 anak kandungnya di usianya yang ke-32 tahun.

Hingga saat ini, Stone-Miller telah bertemu dengan 25 anak kandungnya dan semuanya merupakan hasil dari serangkaian donor sperma yang dilakukannya selama enam tahun.

Perjalanan pelacakan 96 anaknya ini bermula ketika ia tiba-tiba dihubungi oleh Alicia Bowes, salah satu ibu dari balita yang merupakan hasil donor spermanya.

"Saya sangat berharap Anda tidak merasa dilanggar dengan cara apa pun, tetapi ini adalah hari Thanksgiving di Kanada dan saya ingin memberitahu Anda betapa berterima kasihnya keluarga saya kepada Anda," kata Bowes kepada Stone-Miller melalui pesan Facebook, dikutip dari National Post.

Baca juga: Kisah Pria Paling Kesepian di Dunia: Sembunyi di Dalam Lubang dan Meninggal di Atas Hammock


Baca juga: Cerita Dini Indriani yang Kehilangan Uang di Sebuah Asuransi...

Pesan itu tiba beberapa bulan setelah Stone-Miller berpisah dari istrinya pada 2020.

Segera setelah itu, dia bertanya kepada Bowes terkait kemungkinannya bisa bergabung dengan grup Facebook yang diberi nama sesuai dengan ID bank sperma.

Ketika dia mengatakan kepada kelompok tersebut bahwa dia tertarik untuk bertemu dengan anak kandungnya, 20 orangtua menjawab.

Sebagian besar dari mereka merupakan warga AS.

Dia telah mengunjungi Bowes di Edmonton untuk menemui dua anak kandungnya dalam perjalanan panjang selama sembilan hari.

Baca juga: Ramai soal Melamar Kerja di Google Formulir Diminta Nomor KTP, KK, dan Nama Ibu Kandung, Ini Kata Kemenaker

Sebelum bertemu dengan Bowes dan keluarganya, Stone-Miller juga mengunjungi anak kandungnya di Atlanta dan Connecticut.

Ibu Stone-Miller, Rebecca Stone mengatakan, ia tidak tahu alasan putranya begitu tertarik menemukan anak-anaknya, dikutip dari Daily Mail.

Namun, ia mengaku senang melihat foto cucu kandungnya yang dikirimkan Stone-Miller.

"Saya bisa melihat sisi Stone-Miller pada hampir semua anak. Banyak di antara mereka yang berambut pirang dan bermata biru seperti dia," kata dia.

"Saya bisa melihat percikannya, percikan yang selalu dia miliki," sambungnya.

Baca juga: Kisah Michael, Bocah yang Memiliki Kadar Gula Darah Tertinggi di Dunia di Usia 6 Tahun

Donor sperma sejak kuliah

7 Penyebab Sperma Sedikit dan Cara Mengatasinya 7 Penyebab Sperma Sedikit dan Cara Mengatasinya

Stone-Miller pertama kali mulai mendonorkan spermanya ketika masih duduk di bangku kuliah.

Pada awalnya, motivasinya melakukan donor sperma adalah untuk membayar pengacaranya setelah dia didakwa meminum minuman beralkohol di bawah umur dan melanjutkan donor itu selama enam tahun.

Untuk sekali donor, Stone-Miller menerima uang 100 dollar AS atau sekitar Rp 1,5 juta dari bank sperma Xytex.

Meskipun beberapa negara membatasi jumlah anak per donor, AS tidak memiliki batasan nasional.

American Society for Reproductive Medicine menawarkan pedomannya sendiri, dengan menyarankan batasan 25 anak per donor dalam populasi 800.000.

Aturan serupa juga berlaku di Kanada. Hanya saja, donor sperma tidak mendapat kompensasi.

Baca juga: Mengenal Paus Sperma dan Asal-usul Penamaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com