Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memilih Krim Mata, Sesuaikan Bahan Kandungan dengan Tipe Kulit

Kompas.com - 01/09/2023, 15:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Area bawah mata merupakan area yang paling sering bermasalah sehingga mengurangi penampilan wajah.

Masalah di sekitar mata di antaranya adalah munculnya kerutan hingga lingkaran hitam yang dapat mengurangi rasa percaya diri seseorang.

"Alasan mengapa area ini sering bermasalah adalah karena kulit di kelopak mata bagian bawah kita adalah yang paling tipis di seluruh tubuh," jelas dokter kulit di Russak Dermatology Clinic, dikutip dari NY Mag (31/8/2023).

Karena itulah, penggunaan krim mata banyak disarankan dokter kulit dan ahli kecantikan.

Karena ada banyak krim mata di pasaran, Anda mungkin bingung ketika akan memilih krim mata yang tepat.

Lantas, apa yang seharusnya menjadi pertimbangan saat memilih krim mata?

Baca juga: Amankah Pakai Kosmetik dan Skincare Kedaluwarsa? Ini Kata Dokter Kulit


Pertimbangkan bahan kandungan

Dikutip dari laman Cleveland Clinic (19/9/2022), terdapat sejumlah hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih krim mata atau eye cream, salah satunya adalah soal kandungan di dalamnya.

Berikut ini sejumlah bahan yang direkomendasikan ada pada krim mata:

1. Antioksidan

Antioksidan dapat melindungi kulit dari kerusakan sel sehingga mengurangi kerutan di sekitar mata.

Pertimbangkan bahan yang memiliki antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan asam ferulat.

2. Retinol

Retinol merupakan turunan dari vitamin A yang dapat membantu merangsang kolagen.

Karena itulah retinol akan membantu mengurangi garis halus dan mencegah terjadinya kerutan.

Mencari kandungan retinol dalam krim mata akan membantu mengatasi masalah penuaan di sekitar area mata.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Fenomena Planet yang Berbaris Sejajar, Apa Itu?

Mengenal Fenomena Planet yang Berbaris Sejajar, Apa Itu?

Tren
Ini Alasan Mengapa Perlu Memadankan NIK dengan NPWP Sebelum 1 Juli 2024

Ini Alasan Mengapa Perlu Memadankan NIK dengan NPWP Sebelum 1 Juli 2024

Tren
Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Tren
Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Menilik Program Mirip Tapera di China, Iuran Wajib, Dipotong dari Gaji Bulanan

Tren
Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Perjalanan Tapera, Digulirkan Saat Era SBY dan Kini Dijalankan Jokowi

Tren
Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Donald Trump Dinyatakan Bersalah Menyuap Aktris Film Dewasa

Tren
Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Kementerian ESDM Akui Elpiji 3 Kg Tidak Terisi Penuh, Ini Alasannya

Tren
Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com