Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Gelar Sayembara Desain Batik Haji, Pemenang Bisa Kantongi Rp 78 Juta

Kompas.com - 27/08/2023, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sayembara desain batik haji Indonesia dengan hadiah puluhan juta rupiah.

Informasi penyelenggaraan perlombaan ini disampaikan akun resmi Instagram @kemenag_ri, Sabtu (26/8/2023).

"Yuk ikuti Sayembara Desain Batik Haji Indonesia. Hadiah Pemenang Utama sebesar Rp 78 Juta lohhh!" tulis akun.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan, motif seragam batik jemaah Indonesia sudah digunakan sejak 2011.

"Kami memandang perlu dilakukan penyegaran dengan motif baru yang lebih inovatif, serta mencerminkan kultur, budaya, dan identitas Indonesia," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2023).

Menurutnya, pengadaan sayembara bertujuan untuk mengajak keterlibatan publik dalam membuat desain batik para jemaah haji.

Lantas, apa saja syarat dan ketentuan pendaftarannya?

Baca juga: Sertifikat Haji Sudah Bisa Diunduh secara Online, Begini Caranya


Syarat sayembara desain batik haji Indonesia

Berlangsung hingga 5 September 2023 pukul 16.00 WIB, pendaftaran sayembara desain batik haji Indonesia akan dibuka secara online melalui Pusaka Kemenag.

Sebelum mengikuti perlombaan, calon peserta harus memenuhi sejumlah persyaratan sebagai berikut:

  • Warga negara Indonesia (WNI)
  • Pria atau wanita berusia 16-60 tahun
  • Mengerti tentang ragam hias batik Indonesia
  • Memahami dan menghormati perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).

Calon peserta juga harus bersedia menandatangani surat-surat pernyataan, antara lain:

  • Surat pernyataan yang memuat ketentuan bahwa karyanya belum pernah diikutsertakan dalam sayembara lain, bukan hasil pelanggaran HKI, dan tidak berpotensi melanggar HKI.
  • Surat pernyataan pengalihan HKI kepada penyelenggara sayembara, yaitu Kemenag, khusus bagi peserta yang karyanya dinyatakan sebagai pemenang.

Kain batik yang akan diproduksi merupakan batik cap dengan ukuran kurang lebih tiga meter.

Pemenang juga harus mampu mewujudkan desain batik cap dalam bentuk busana laki-laki (kemeja, jaket, atau blazer) dan wanita (tunik atau outer wear).

Jika dinyatakan sebagai pemenang, karya peserta akan menjadi milik penyelenggara sayembara batik haji Indonesia.

Selanjutnya, hasil karya desain akan dijadikan sebagai seragam haji Indonesia.

"Pemenang sayembara akan diumumkan pada 2 Oktober 2023, bertepatan dengan Hari Batik Nasional. Seragam batik yang baru ini diharapkan sudah bisa digunakan pada musim haji 1445 H/2024 M," kata Hilman.

Baca juga: Pulang Haji, Bolehkah Membawa Air Zamzam ke Dalam Koper?

Cara daftar dan pelaksanaan seleksi

Pendaftaran dilakukan melalui aplikasi "Pusaka" yang dapat diunduh di Play Store maupun App Store.

Selain aplikasi, calon peserta juga dapat mengikui sayembara melalui tautan pusaka.kemenag.go.id.

Saat melakukan pendaftaran, peserta wajib mengisi identitas dan mengunggah seluruh dokumen, baik dalam format PDF maupun JPG.

Sementara itu, softcopy desain awal yang dikirim dalam bentuk simulasi komputer dengan ukuran 100 cm x 100 cm.

Kemudian, panitia akan melakukan seleksi administrasi untuk selanjutnya dibawa ke tahap penjurian.

Pada tahap penjurian pertama, juri akan memilih sepuluh finalis dengan menilai konsep desain batik, termasuk meliputi:

  • Warna yang digunakan maksimal tiga warna termasuk merah dan putih
  • Desain batik harus asli dan dilengkapi makna filosofi
  • Konsep unik dan mencerminkan ragam hias batik ciri, cipta, dan rasa Indonesia.

Selanjutnya, pada tahap kedua, finalis harus mampu mewujudkan konsep desain seragam haji Indonesia dalam bentuk busana laki-laki dan wanita menggunakan kain batik cap berbahan katun terbaik.

Penjurian tahap kedua sendiri akan menentukan satu pemenang utama dan sembilan finalis sayembara desain batik haji Indonesia.

Bagi pemenang utama, akan mendapat sertifikat dan uang sebesar Rp 78 juta. Sementara sembilan finalis, memperoleh pengganti karya senilai Rp 5 juta per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com