Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Safri Haliding
Konsultan, Peneliti dan Dosen

Global Birma Institute

Potensi Penggunaan Al pada Industri Halal

Kompas.com - 25/08/2023, 08:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam ekosistem industri halal dengan serangkaian proses halal juga harus terjamin pergudangan, pengepakan, ruang pendinginan, dan pengolahan makanan.

Setelah itu, dalam pemasaran harus menunjukkan value syariah, baik ketika dibawa ke supermarket dan groceries terakhir sampai ke konsumen di restoran, hotel.

Ujungnya pembiayaannya menggunakan keuangan syariah serta menggunakan fasilitas asuransi syariah atau takaful agar risiko usaha tetap dapat dimitigasi.

Penerapan teknologi AI akan menjadi mesin pintar yang bisa membantu atau menggantikan berbagai kegiatan yang selama ini masih dilakukan secara manual.

Melalui AI, proses penerbitan sertifikat halal dapat dipastikan meningkat lebih tajam. Hal ini akan mendukung target BPJPH memberikan pelayanan yang mudah, murah, cepat dan profesional.

Selain itu, AI dapat membantu mengurangi biaya pada industri makanan dan minuman halal dengan memprediksi tren dan mencari cara untuk menciptakan produk terlaris yang berbasis produk halal.

AI dapat melakukan otomasi tugas-tugas seperti kontrol kualitas dan inspeksi keamanan makanan. AI juga dapat membantu meningkatkan keakuratan pelabelan dan pengemasan makanan. Melalui proses tersebut, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya.

Dengan kemajuan dan kelebihan AI, terdapat potensi penerapan teknologi AI dalam percepatan sertifikasi halal.

Pertama, meningkatkan keamanan dan mutu produk audit halal. AI saat ini telah mampu meningkatkan keamanan dan kualitas produk makanan halal dengan memastikan bahwa produk tersebut diproduksi dengan benar tanpa ada kontaminasi produk non-halal.

Mesin AI dapat memindai, memeriksa, dan memantau setiap kesalahan dalam suatu produk. AI dapat meningkatkan kualitas produk makanan secara keseluruhan.

Selain itu, AI dapat membantu mengidentifikasi potensi bahaya kandungan non-halal dan memperbaikinya sebelum menimbulkan bahaya kandungan non-halal.

Sistem inspeksi kualitas visual yang didukung AI dapat mengotomatiskan seluruh proses deteksi kandungan non-halal pada proses produksi produk.

Akhirnya peran auditor halal akan semakin terbantu dalam proses audit di mana proses pemeriksaan, pengkajian, dan pelaporan bahan produk halal akan lebih mudah untuk ditelusuri melalui uji telusur.

Uji telusur dengan teknologi AI memungkinkan pelacakan komponen-komponen produk dan fasilitas halal secara mendetail.

Kedua, optimalisasi penerbitan hasil sidang fatwa halal oleh Komite Fatwa. Dalam proses sertifikasi halal, salah satu tantangan adalah efektivitas sidang fatwa dengan rasio pengajuan fatwa sehingga diperlukan optimalisasi sidang fatwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com