Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Olahraga Lari Memakai Jaket Parasut? Ini Kata Pakar

Kompas.com - 24/08/2023, 13:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menyebutkan bahwa ada dampak berolahraga lari sambil memakai jaket parasut viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @filkamza, Kamis (10/6/2023).

Pengunggah merekam video saat ia sedang berolahraga lari. Namun, Ia terlihat berlari sambil memakai jaket berbahan parasut. Tudung jaket tersebut bahkan ia tutupkan ke kepala.

"Me : ketika berlari memakai jaket parasut tanpa mengetahui dampaknya," tulis pengunggah.

Menanggapi video tersebut, sejumlah warganet menyampaikan pengalamannya saat berolahraga memakai jaket parasut.

"Ga masalah, selama ini gw jogging pakai jaket parasut, baik2 aja ko, tinggal minum air putih aja yg banyak," kata akun @ignatius*****.

"Gue pernah Blackout di GBK grgr pake jaket parasut pas jogging," tulis pemilik akun @Fahmi*****.

"Lari make Jaket bisa dehidrasi, bukannya menghilangkan lemak malah menghilangkan kadar air ditubuh," balas akun @kmsiapaya****.

"Pake parasut gamasalah (zipper) yang penting ada udara yang masuk atau zippernya di buka seperempst agar ada sirkulasi udara yg masuk dan keluar," komen @now****.

Hingga Kamis (24/8/2023), video tersebut telah tayang sebanyak 4,5 juta kali dan disukai 147.500 pengguna TikTok.

Lantas, amankah berolahraga lari sambil memakai jaket parasut?

Baca juga: Lari Vs Jalan Kaki, Mana yang Lebih Efektif Mengecilkan Perut Buncit?


Dampak pakai jaket parasut saat olahraga

Dokter spesialis kedokteran olahraga dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Yani Sudarsono mengungkapkan, olahraga lari memakai jaket parasut dapat memengaruhi kondisi tubuh.

"Jaket dari bahan parasut tidak optimal dalam membantu menurunkan suhu (tubuh)," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (24/8/2023).

Yani menjelaskan, olahraga lari akan secara alami meningkatkan suhu tubuh seseorang. Padahal, tubuh perlu menjaga suhu agar tetap dalam kisaran normal.

Suhu yang normal memungkinkan tubuh berfungsi optimal.

Sebagai catatan, suhu normal orang dewasa berkisar antara 36,1 sampai 37,2 derajat celsius.

Karena itu, menurut dia, orang yang berlari perlu didukung agar mampu melepaskan panas dari tubuhnya ke lingkungan.

"Bergantung kepada model dan cara memakai jaket, apabila sangat tertutup bahkan bisa meningkatkan suhu karena menghambat penglepasan panas dari tubuh ke lingkungan," lanjutnya.

Yani mengungkapkan, suhu tubuh yang terlalu tinggi akibat berolahraga dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

Selain itu, tubuh juga berisiko mudah terkena dehidrasi serta kondisi kesehatan yang lebih berat, seperti heat stroke atau serangan panas.

"Namun, tentunya bergantung banyak hal, termasuk beban atau intensitas berlari, suhu lingkungan, dan kondisi hidrasi seseorang," tambah dia.

Baca juga: Kualitas Udara Buruk karena Polusi, Bagaimana Cara Berolahraga yang Aman?

Pakaian yang dianjurkan

Ilustrasi lari pagi.iStockphoto/Tirachard Ilustrasi lari pagi.
Terpisah, pakar olahraga dari Prodi S3 Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS) M Furqon Hidayatullah menjelaskan, olahraga dilakukan dengan membuat tubuh bergerak secara leluasa.

"(Olahraga itu) dapat berkeringat, dapat mendorong metabolisme tubuh, organ tubuh dapat diaktifkan," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Karena itu, ia menyarankan agar memakai pakaian yang tidak mengganggu metabolisme tubuh.

Furqon juga menyarankan agar tidak memakai pakaian yang terlalu ketat saat berolahraga.

"Usahakan memakai pakaian yang dapat menyerap keringat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com