KOMPAS.com - Kualitas udara di wilayah Indonesia belakangan mendapatkan sorotan karena adanya polusi udara.
Terbaru, dilansir dari IQAIR pada Minggu (20/8/2023) sore, sejumlah provinsi di Indonesia memiliki kualitas udara yang buruk.
Provinsi tersebut yakni Kalimantan Barat, Jawa Barat, Banten, Lampung, DI Yogyakarta, Sumatra Selatan, dan Jawa Tengah.
Polusi udara yang buruk dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit jantung, serta kematian dini.
Tak hanya itu, kualitas udara yang buruk dapat menjadi halangan bagi masyarakat yang ingin rutin berolahraga.
Lantas, bagaimana cara melakukan olahraga jika kualitas udara buruk?
Baca juga: Polusi Udara di Indonesia Disorot, Ini Cara Mengatasinya Menurut KLHK dan Pakar
Berikut sejumlah cara yang bisa diterapkan untuk tetap berolahraga meskipun berada di tempat dengan kualitas udara buruk:
Pakar olahraga dari Prodi S3 Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas Maret (UNS) M. Furqon Hidayatullah menyatakan bahwa setiap orang yang hendak berolahraga harus melakukan pemanasan yang cukup.
"Adaptasi (agar) kondisi lebih siap. Jangan memaksakan tiba-tiba, apalagi sudah berusia," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (20/8/2023).
Menurutnya, pemanasan dapat dilakukan selama 5-10 menit. Saat denyut nadi berada pada angka 100 denyut/menit, maka pemanasannya sudah cukup.
Furqon mengatakan, olahraga memang bisa dilakukan di dalam ruangan saja saat kualitas udara buruk.
Meski begitu, olahraga tetap bisa dilakukan di luar ruangan asal dilakukan di pagi hari.
"(Lakukan) olahraga di pagi hari saat polusi masih rendah. Di dekat pohon," lanjutnya.
Furqon menyarankan, olahraga luar ruangan dilakukan antara pukul 05.30 sampai 06.30.
Baca juga: Buruknya Kualitas Udara di Jakarta, Penuaan Dini, dan Risiko Kanker...
Mantan Direktur Pascasarjana UNS ini mengungkapkan bahwa orang yang ingin berolahraga di luar ruangan bisa tetap menggunakan masker saat polusi udara buruk.