Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Larangan Minum Sehabis Makan, Apa Kata Dokter?

Kompas.com - 21/08/2023, 11:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video berisi larangan langsung minum air setelah makan, viral di media sosial.

Video tersebut dibagikan oleh akun TikTok ini, Selasa (18/7/2023).

Dalam unggahannya, warganet menyatakan bahwa langsung minum setelah selesai makan berbahaya bagi saluran pencernaan.

"Jadi ini alasan ga boleh minum sehabis makan," tulis pengunggah.

Menurutnya, minum usai makan menyebabkan gangguan pencernaan, seperti:

  • Makanan tidak bisa dicerna dengan baik karena glukosa dalam makanan akan menjadi lemak dan memicu kadar insulin
  • Memicu asam lambung
  • Kandungan gizi dalam makanan tidak terserap sempurna.

Karena itu, ia menyarankan agar minum harus diberi jeda 30 menit sampai 1 jam setelah makan.

Hingga Senin (21/8/2023) pagi, unggahan video tersebut telah tayang sebanyak 3,2 juta kali, disukai 86.000 pengguna TikTok, dan dibagikan 5.369 kali.

Lantas, benarkah minum setelah makan menyebabkan masalah pencernaan?

Baca juga: Beredar Imbauan Jangan Minum Teh Setelah Makan Bakso, Apa Kata Ahli Gizi?


Penjelasan dokter

Dokter penyakit dalam spesialis gastroenterologi dan hepatologi RSCM Ari Fahrial Syam mengatakan bahwa larangan minum air seusai makan adalah hal yang salah.

"Ini beritanya hoaks. Tidak benar kalau habis makan terus minum menimbulkan masalah," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (20/8/2023).

Ari menekankan, informasi tersebut salah serta tidak ada pembuktiannya dalam penelitian ilmiah. 

Sebaliknya, ia justru menganjurkan bahwa setiap orang langsung minum setelah selesai makan. Ini karena air yang diminum dapat membantu proses pencernaan makanan.

"Tujuan air ini mendorong makanan, membantu proses pencernaan di lambung ketika lambung menghancurkan makanan untuk diteruskan ke usus 12 jari," jelasnya.

Makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia akan mengalami proses pencernaan di lambung. Kemudian, nutrisinya akan diserap oleh usus 12 jari.

Ari mengungkapkan, tidak minum sehabis makan justru menyebabkan gangguan pada lambung. Ini terjadi karena makanan akan sulit diproses oleh lambung dalam sistem pencernaan.

"Proses pencernaan terganggu jika tidak langsung minum setelah makan," tegasnya.

Selain itu, air juga membantu memecah makanan sehingga nutrisinya dapat terserap lebih mudah di usus 12 jari. Di sisi lain, air membuat kotoran menjadi lebih lunak sehingga mencegah sembelit.

Baca juga: Rutin Minum Es Saat Makan Disebut Picu Kerusakan Ginjal, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

Minuman yang baik untuk pencernaan

Ilustrasi minum air putih.Freepik Ilustrasi minum air putih.
Sementara itu, terdapat beberapa jenis minuman yang baik untuk sistem pencernaan manusia.

Dilansir dari Eating Well (18/2/2021), berikut rekomendasi minuman untuk membuat pencernaan lebih baik:

1. Kombucha

Minuman teh fermentasi ini mengandung banyak probiotik yang bisa mempercepat proses pencernaan di usus, meningkatkan frekuensi buang kotoran, dan mengurangi kembung,

2. Kefir

Mirip dengan kombucha, kefir juga mengandung banyak probiotik yang bagus untuk pencernaan. Minuman susu fermentasi ini juga baik untuk usus.

3. Smoothie

Smoothie merupakan minuman sari buah yang teksturnya lebih kental daripada jus. Minuman ini tinggi akan serat yang berasal dari buah-buahan atau biji-bijian di dalamnya.

4. Jahe

Jahe ampuh meredakan mual dan membantu proses pencernaan. Jahe mendorong fungsi pencernaan dengan lebih baik.

Untuk mendapatkan manfaatnya, pastikan minum minuman dari jahe asli.

5. Air putih

Setiap orang disarakan untuk minum delapan gelas air putih atau sama dengan dua liter air setiap hari. Minum air terutama diperlukan untuk mencegah dehidrasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com