Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Protes Erick Thohir terhadap Klub yang Tolak Pemainnya Dipanggil Timnas, Pengamat: Itu Hak Mereka

Kompas.com - 20/08/2023, 18:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim nasional Indonesia tengah mengikuti Kejuaraan Piala AFF U-23 pada 17-26 Agustus di Thailand.

Pelatih Shin Tae-yong memanggil 23 pemain bintang untuk melakoni laga ini. Namun, dua klub sepak bola tidak melepas pemain mereka untuk kompetisi tersebut.

Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll tidak melepas Rizky Ridho. Sementara pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares tidak mengizinkan Dzaky Asraf bergabung dalam skuad.

Kedua pemain saat ini masih menjalani kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 bersama klub masing-masing yang akan bergulir hingga 28 April 2024.

Dilansir dari Kompas.com (13/12/2021), Piala AFF tidak termasuk turnamen resmi dari FIFA selaku organisasi sepak bola dunia.

Kompetisi ini juga tidak diadakan Asian Football Confederation (AFC) yang merupakan organisasi sepak bola Asia di bawah FIFA.

Meski begitu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengajukan protes bahkan "ancaman" terhadap para klub yang tidak mengizinkan pemainnya berlaga untuk timnas di AFF U-23.

Baca juga: Warganet Soroti Syarat Seleksi Pemain Timnas U-17 Terlalu Tinggi, Ini Kata PSSI


Protes Erick Thohir

Erick Thohir menyatakan dirinya memahami alasan Persija Jakarta dan PSM Makassar enggan melepas pemainnya ke timnas karena Piala AFF U-23 bukan agenda resmi FIFA. Namun, ia tetap merasa keberatan atas keputusan tersebut.

“Iya, mereka katakan Piala AFF U23 bukan agenda (FIFA) untuk lepas pemain. Iya, dari awal kami memang tidak memasukkan itu ke kalender tetapi kalau menyetop pemainnya harus bagaimana? Sebagai individu harus ditanya,” ucap Erick Thohir, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Menurut dia, PSSI memahami jika ada pemain yang tidak membela timnas dengan alasan tidak mau atau sedang mengalami cedera. Namun, ia tidak terima kalau ada larangan bermain dari klub.

“Hanya saja, saya tidak mau kalau mereka dilarang main. (Mereka) itu punya hak individu, membawa (nama) Merah-Putih itu hak. Kalau dilarang main, saya keberatan. Kalau pemainnya cedera ya jangan. Kalau pemainnya mau, berikan kebebasan sebagai manusia,” jelasnya.

Tidak hanya mengajukan protes, Erick Thohir juga mengancam akan menghentikan bantuan dana kepada klub yang melarang pemainnya berlaga di timnas, yakni Persija Jakarta dan PSM Makassar.

“Ya, nanti saya catat. Ini ada renovasi stadion oleh pemerintah ada Rp 1,9 triliun. Di situ pemerintah akan melihat kesempatan klub-klub mengelola lapangan, stadion seperti Persita, Bandung, nanti akan saya catat ada rekomendasinya,” ucap Erick Thohir, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (16/8/2023).

Erick menyatakan, ia hanya akan membantu klub sepak bola yang mementingkan kebutuhan timnas karena dananya dari pemerintah. 

Tidak hanya itu, ia juga berencana mengkaji ulang aturan pelaksanaan kompetisi sepak bola Liga Indonesia,

Halaman:

Terkini Lainnya

Keputusan Wasit Shen Yinhao Disebut Tak Keliru, Ini Alasannya

Keputusan Wasit Shen Yinhao Disebut Tak Keliru, Ini Alasannya

Tren
Kronologi Kecelakaan di Km 6B Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Kronologi Kecelakaan di Km 6B Tol Jakarta-Cikampek, 2 Orang Luka-luka

Tren
Benarkah Infus 'Whitening' Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Benarkah Infus "Whitening" Bisa Membahayakan Ginjal? Ini Kata Dokter

Tren
Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Jam Berapa Pertandingan Thomas Cup 2024 Indonesia Vs India? Simak Jadwalnya

Tren
Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Ada Efek Samping Langka, Bagaimana Nasib Orang yang Sudah Disuntik Vaksin AstraZeneca?

Tren
Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Ini Alasan Pertamina Tidak Menaikkan Harga BBM Mei 2024

Tren
Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Beredar Dugaan Penyalahgunaan Dana KIP Kuliah Undip, Status Penerima Bisa Dicabut

Tren
Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Profil Wasit di Laga Indonesia Vs Irak, Sivakorn Pu-Udom Akan Jadi Asisten VAR

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Mei 2024

Tren
Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Melihat Tiga Jenis Artefak Indonesia Peninggalan Majapahit yang Dikembalikan AS

Tren
Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Sumur Tua Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Jerman, Simpan 'Harta Karun'

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Bandung, Ini Daerah yang Merasakan

Tren
Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Gempa Berkekuatan M 4,2 Guncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Tren
Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Berapa Kali BPJS Kesehatan Bisa Digunakan untuk Mengakses Layanan Rumah Sakit dalam Sehari?

Tren
Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum 'Ditelan' Everest

Mengintip Surat Terakhir George Mallory, Ditulis 100 Tahun Lalu Sebelum "Ditelan" Everest

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com