Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Nyamuk Sedunia, Mewaspadai Malaria dari Gigitan Hewan Paling Mematikan di Dunia

Kompas.com - 20/08/2023, 13:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Biasanya, mereka akan aktif mencari "makanan" pada waktu sore hingga fajar. Selama memakan darah inilah, nyamuk betina akan mentransmisikan parasit plasmodium kepada manusia.

Proses transmisi dari nyamuk ke manusia juga tergantung pada kondisi cuaca dan iklim. Perkembangbiakkan nyamuk biasanya paling banyak terjadi selama dan sesudah musim hujan.

Selain itu, wilayah yang padat penduduk atau ruang gerak sedikit juga meningkatkan kemungkinan penyakit malaria mewabah.

Saat manusia terkena gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit, plasmodium selanjutnya akan berkembang biak di hati dan menginfeksi sel darah merah.

Lantaran parasit bersarang di sel darah merah, penyakit malaria bisa menular melalui:

  • Transfusi darah
  • Transplantasi organ
  • Penggunaan alat suntik bekas pasien yang terinfeksi malaria
  • Ibu hamil ke janin.

Penyakit ini tidak akan menular dari orang ke orang seperti flu, serta tak menular melalui hubungan seksual atau sentuhan benda milik orang terinfeksi.

Baca juga: Mengulik Transisi Pandemi ke Endemi, dari Serangan Malaria hingga Corona

Gejala dan langkah pencegahan malaria

Gejala malaria tidak langsung muncul setelah nyamuk menggigit manusia. Bahkan, jika imunitas tubuh sangat baik, kemungkinan terinfeksi malaria menjadi lebih kecil.

Sebaliknya, bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh kurang baik, gejala malaria akan muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk.

Gejala awal malaria cenderung mirip penyakit ringan, seperti flu, demam, dan sakit kepala. Kondisi ini menyebabkan malaria sulit untuk diidentifikasi.

Dilansir dari Kompas.com, beberapa gejala lanjutan yang timbul, termasuk:

  • Menggigil ringan hingga berat
  • Demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celcius)
  • Banyak berkeringat
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Nyeri otot
  • Diare
  • Sakit perut
  • Anemia
  • Kejang-kejang
  • Feses berdarah.

Penyakit malaria yang tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan komplikasi, seperti gagal ginjal, gangguan mental, tidak sadarkan diri atau koma, hingga kematian.

Kendati demikian, perubahan gaya hidup dan langkah-langkah sederhana dapat membantu mencegah malaria.

Menurut Kementerian Kesehatan, berikut beberapa langkah pencegahan penyakit malaria:

  • Menyemprot dinding rumah dengan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa yang masuk ke dalam rumah.
  • Menjaga rumah tetap bersih, kering, dan higienis.
  • Tidak membiarkan air tergenang di sekitar rumah.
  • Menutup kulit dengan mengenakan pakaian panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Kapan Waktu Sarapan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes? Ini Kata Ahli

Tren
Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Peneliti Temukan Bahan Legging Olahraga Bisa Picu Kanker, Apa Itu?

Tren
Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Daftar 12 Instansi Pusat yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

[POPULER TREN] Mukesh Ambani Tak Lagi Jadi Orang Terkaya Asia | Kalori yang Terbakar Usai Jalan Kaki 30 Menit

Tren
Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com