Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Sebut Makanan Ospek Mahasiswa Baru UII Tidak Layak dan Sebabkan Diare, Kampus Buka Suara

Kompas.com - 13/08/2023, 15:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Islam Indonesia (UII) buka suara soal keluhan makanan dalam kegiatan masa orientasi mahasiswa baru UII Pesona Ta’aruf (PESTA) 2023, Kamis (10/8/2023).

Direktur Pembinaan Kemahasiswaan Beni Suranto mengaku menyesalkan adanya aduan tersebut.

Namun, pihaknya tidak menampik bahwa beberapa kotak makanan ditemukan tidak layak dan mengalami keterlambatan.

Berdasarkan hasil pengumpulan fakta sementara, kata Beni, penyebab permasalahan makanan mahasiswa baru UII itu adalah kelalaian.

"Hasil penelusuran fakta sementara, masalah terjadi akibat kelalaian dua vendor penyedia makanan dan kedua vendor tersebut telah mengakui kesalahan yang dilakukan," ujarnya, dilansir dari keterangan resminya, Minggu (13/8/2023).

Kendati demikian, Beni tidak membeberkan bentuk kelalaian pihak vendor. Dia masih akan melakukan penelusuran dengan membentuk Tim Penelusuran Fakta untuk menginvestigasi hal tersebut.

"Jika dalam penelusuran ditemukan pelanggaran di lingkungan internal oleh mahasiswa, tenaga kependidikan, atau dosen, UII akan menindak tegas sesuai dengan peraturan disiplin dan kode etik yang berlaku," kata dia.

Baca juga: Formasi Mahasiswa Baru IPB Kembali Raih Rekor Dunia, Apa Istimewanya?

20 boks makanan ospek mahasiswa UII tidak layak

Keluhan soal makanan yang dibagi kepada 4.300 mahasiswa baru UII tidak hanya terjadi sekali.

Mulanya, pada hari pertama kegaiatan PESTA digelar, Kamis (10/8/2023), mahasiswa baru mengeluhkan konsumsi makan siang yang terlambat datang. Akibatnya, beberapa peserta ospek harus menahan lapar.

Lalu, pada hari kedua, sebanyak 20 boks makanan ditemukan tidak layak untuk konsumsi.

Upaya dan tanggung jawab UII

Atas kejadian tersebut, UII berjanji akan menanggung biaya pengobatan untuk mahasiswa baru yang kesehatannya terdampak.

Kampus di Yogyakarta itu juga membuka kanal pengaduan untuk mendata dengan rinci dan akurat jumlah mahasiswa yang terkena dampak.

Para mahasiswa baru itu bisa melakukan pengaduan di laman berikut:

Pihak kampus juga mengimbau kepada publik agar dapat menghentikan spekulasi sebelum terdapat kejelasan atas hasil penelusuran fakta lebih lanjut.

Baca juga: Biaya Kuliah Mahasiswa Baru Kedokteran UPI 2023/2024

Viral di media sosial

Kasus terkait makanan mahasiswa baru di UII itu bermula dari viralnya unggahan ini, Sabtu (12/8/2023).

"[Breaking News] Tolong di blow up lur iki makanan ospek di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta ra manusiawi, Maba diare berjamaah," tulis akun tersebut.

Unggahan itu juga menyertakan foto yang menunjukkan bahwa makanan mahasiswa baru UII kondisinya tidak layak.

Beberapa makanan disebut berbau tidak sedap, busuk, dan bertekstur benyek.

Dalam salah satu unggahan, mahasiswa mengaku mengalami diare karena terpaksa mengonsumsi makananya tersebut.

"Hari ini banyak maba yg sakit diare tuh," tulis bukti tangkapan layar sebuah chat.

Mereka juga mengeluhkan keterlambatan makanan yang disediakan pada jam makan siang.

Hingga Minggu (13/8/2023), unggahan tersebut telah dikomentari 1.027 warganet, dibagikan ulang 3.210 kali, dan disukai sebanyak 11.300 pengguna Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com