Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Bisa Picu Obesitas jika Berlebihan, Berapa Baiknya Konsumsi Probiotik Sehari?

Kompas.com - 12/08/2023, 14:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan bernada lelucon terkait banyak mengonsumsi minuman probiotik untuk mencintai usus, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun Twitter ini, Rabu (9/8/2023). Tampak dalam unggahan, tangkapan layar status Facebook menampilkan enam botol minuman probiotik berukuran 65 mililiter dituang dalam satu gelas.

"Ketika lu ga punya siapa siapa buat dicintai tapi ingat lu bisa mencintai usus lu sendiri," tulis unggahan.

Menanggapi unggahan tersebut, pengguna Twitter pun menanyakan ketentuan mengonsumsi minuman probiotik.

"Fess emang boleh ya minum Y***lt kek gini," tanyanya.

Hingga Jumat (11/8/2023 siang, twit telah menuai lebih dari 1,3 juta tayangan, 28.000 suka, dan 1.200 twit ulang dari warganet.

Lantas, bolehkah mengonsumsi minuman probiotik dalam jumlah banyak sekaligus?

Baca juga: Mencampur Kopi Instan dan Susu, Sehatkah bagi Tubuh?


Anjuran konsumsi minuman probiotik

Minuman probiotik adalah minuman dengan kandungan sejumlah bakteri probiotik, mikroorganisme hidup yang dapat memberi manfaat kesehatan.

Pakar gizi IPB University Prof Ali Khomsan menjelaskan, minuman probiotik dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak satu hingga dua botol.

Konsumsi minuman tersebut dalam jumlah cukup akan membantu memberi keseimbangan flora usus.

"Bila berlebihan harus diwaspadai juga persoalan gula yang masuk dalam tubuh yang mungkin bisa berlebihan karena minum di luar anjuran dosis," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/8/2023).

Hal senada juga diungkapkan ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) Toto Sudargo mengatakan, semua makanan akan bermanfaat jika dikonsumsi secara wajar.

"Namun jika dikonsumsi secara berlebihan, maka muncul berbagai macam dampak atau risiko," kata dia, saat dihubungi secara terpisah, Jumat.

 

Toto mengungkapkan, produk minuman probiotik dalam unggahan mengandung bakteri Lactobacillus casei Shirota yang baik untuk usus.

Namun di sisi lain minuman tersebut juga mengandung susu skim dan tinggi gula. Oleh karena itu, produk minuman ini amat bagus untuk kesehatan susu jika dikonsumsi sesuai aturan.

"Konsumsi minuman probiotik yang dianjurkan 1-2 botol per hari," ujarnya.

Kendati demikian, dia menegaskan, hingga saat ini belum ada aturan untuk membatasi takaran minuman probiotik.

"Suatu artikel menyatakan bahwa minuman probiotik aman untuk dikonsumsi lebih dari satu botol sehari, untuk orang dewasa," lanjut Toto.

Baca juga: Mengenal Cara Kerja Probiotik yang Dikenal sebagai Bakteri Baik

Efek samping minuman probiotik terlalu banyak

Menurut Toto, tanda atau gejala konsumsi terlalu banyak minuman probiotik belum diketahui secara pasti.

Namun, minuman dengan kandungan probiotik biasanya memiliki kandungan gula yang tinggi.

"Jika seseorang mengonsumsi berlebihan, dikhawatirkan dapat menaikkan kadar gula darah," tuturnya.

Selain itu, konsumsi probiotik dalam jumlah sangat berlebihan kemungkinan dapat memicu obesitas lantaran kandungan gula yang tinggi.

"(Efek samping lain) konstipasi dan rasa haus yang berlebihan. Jadi dikonsumsi secukupnya saja," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com