KOMPAS.com - Djoko Pekik, pelukis senior Indonesia meninggal dunia pada Sabtu (12/8/2023) di Yogyakarta.
Kabar duka ini dibenarkan oleh budayawan Butet Kartaredjasa.
"Nggih (iya), meninggal jam 8 wau (tadi)," kata Butet saat dikonfirmasi.
Baca juga: Mengenang Seniman Musik Djaduk Ferianto...
Baca juga: Mengenang Pelukis Revolusioner Pablo Picasso...
Djoko Pekik lahir di Purwodadi, Jawa Tengah pada 2 Januari 1937. Saat itu, Purwodadi merupakan kawasan berhutan lebat.
Dikutip dari Kompas.com (1/3/2023), pendidikan Djoko Pekik terbilang sulit. Pasalnya, ia pernah tidak lulus sekolah.
Kendati demikian, ia tetap bersemangat dan berjuang keras hingga mampu meneruskan studi seni rupa di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta pada 1956-1961.
Tempat ini merupakan cikal bakal dari Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta saat ini.
Baca juga: Mengenang Bu Kasur, Pencipta Lagu yang Dedikasikan Hidup untuk Pendidikan Anak
Dalam karier senimannya, Djoko Pekik tercatat pernah bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat atau Lekra, sebuah lembaga kesenian yang berafiliasi dengan PKI.
Di tempat itu, Djoko Pekik tumbuh menjadi pelukis yang memiliki kepekaan tinggi terhadap sosial kerakyatan.
Ia kemudian mendirikan Sanggar Bumi Tarung bersama beberapa seniman lainnya, termasuk Amrus Natalsya, Misbach Tamrin, dan Ng Sembiring di Yogyakarta.
Setelah peristiwa G30S pecah pada 1965, Djoko Pekik pun ikut ditangkap, karena afiliasinya dengan PKI.
Ia ditahan pada 8 November 1965 dan dibebaskan setelah tujuh tahun, yakni pada 1972.
Baca juga: Djoko Pekik, Seniman di Balik Lukisan Berburu Celeng
Diketahui, salah satu lukisannya berwujud celeng sempat melambungkan popularitasnya.
Lukisan itu diilhami dari masa kecilnya di Purwodadi yang kerap menjumpai warga berburu celeng di kawasan hutan.
Saat itu, Djoko Pekik menghadiri undangan Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk merencanakan suatu pameran lukisan.