Meski puasa, seseorang yang menjalani metode intermittent fasting masih bisa mengonsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
Hal yang dilarang hanyalah mengonsumsi makanan, termasuk camilan dan makan makanan berat.
Baca juga: 7 Jenis Makanan yang Meningkatkan Kinerja Otak dan Memori, Apa Saja?
Pola 16:8 atau puasa selama 16 jam artinya hanya boleh makan selama delapan jam dalam satu hari.
Jenis puasa intermiten ini kemungkinan bermanfaat bagi seseorang yang telah mencoba pola 12 jam, tetapi belum melihat manfaatnya.
Pada metode ini, orang biasanya akan menyelesaikan makan malam pada pukul 08.00 malam dan melewatkan sarapan keesokan harinya.
Mereka juga tidak akan mengonsumsi makanan sampai waktu siang tiba, tepatnya pada pukul 12.00 siang.
Baca juga: 7 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Kembali, Bisa Picu Masalah Kesehatan!
Berpuasa selama dua hari dalam seminggu atau 5:2 adalah cara intermittent fasting selanjutnya yang banyak diterapkan.
Metode ini mengharuskan seseorang untuk makan makanan sehat dan bergizi seimbang selama lima hari, dan mengurangi asupan kalori pada dua hari lainnya.
Selama dua hari "berpuasa" atau hari pengurangan asupan kalori, pria umumnya hanya akan mengonsumsi 600 kalori, sedangkan wanita sebanyak 500 kalori.
Biasanya, mereka akan memisahkan hari berpuasa dalam seminggu. Sebagai contoh, berpuasa pada Senin dan Kamis, serta makan teratur pada hari lainnya.
Dengan demikian, ada setidaknya satu hari nonpuasa atau hari jeda di antara hari-hari berpuasa.
Baca juga: Cara Ampuh Turunkan Berat Badan Tanpa Bersusah Payah Diet, Apa Saja?
Puasa hari alternatif merupakan cara intermitten fasting dengan berpuasa selama dua hari sekali dalam satu minggu.
Bagi sebagian orang, puasa alternatif artinya sama sekali tidak mengonsumsi makanan padat saat hari berpuasa.