Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Teror Penusukan Tanpa Motif Jelas di Korea Selatan Picu Ketakutan Penduduk...

Kompas.com - 06/08/2023, 11:38 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dia akhirnya bersembunyi di dalam ruang penyimpanan bersuhu dingin bersama beberapa karyawan pusat perbelanjaan.

Baca juga: Jepang dan Korsel Alami Resesi Seks, Apa Penyebabnya?

Namun, untungnya, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku yang merupakan seorang pria berusia 22 tahun.

Pejabat di Kantor Polisi Distrik Bundang Gyeonggi, Park Gyeongwon menjelaskan, pelaku selama wawancara berbicara dengan tidak jelas.

Keluarga pelaku juga mengatakan dirinya memiliki riwayat mental, serta mengaku tengah dikuntit oleh seseorang yang tidak disebutkan namanya.

Menurut Park, pelaku membeli dua pisau dari pusat perbelanjaan berbeda pada Rabu (2/8/2023). Pria muda itu juga belum terbukti telah merencanakan serangan sebelumnya.

Baca juga: Jambore Pramuka Dunia di Korsel Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, KBRI Ungkap Kondisi Peserta asal Indonesia

Penusukan guru di Daejeon

Selang satu hari, serangan penusukan menggunakan pisau kembali terjadi di Daejeon, sekitar 120 kilometer arah selatan Seongnam.

Berdasarkan laporan South China Morning Post, penusukan pada Jumat (4/8/2023) itu mengincar seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Songchon.

Petugas di Kantor Polisi Metropolitan Daejeon pun segera menahan seorang pria berusia akhir 20 tahunan, tanpa merinci data lainnya.

Menurut polisi, pelaku telah menunggu guru tersebut keluar dari ruang kelas sebelum menikamnya dan melarikan diri dari tempat kejadian.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaku dan korban kemungkinan saling mengenal satu sama lain.

Baca juga: Pesan untuk Dunia di Balik Aksi Penusukan Wiranto...

Namun, baik otoritas polisi maupun pemadam kebakaran, tidak merinci lebih lanjut kondisi guru korban penikaman tersebut.

Mirisnya, hanya beberapa jam sebelum penusukan guru di Daejeon, Presiden Yoon Suk Yeol sempat menyerukan tindakan penegakan hukum kuat untuk memulihkan kepercayaan publik.

Dia bahkan menggambarkan kekerasan yang terjadi di Seongnam sebagai serangan teroris terhadap warga negara yang tidak bersalah.

Yoon juga memerintahkan polisi untuk memobilisasi semua petugas guna meredakan kekhawatiran publik dan menekan pelaku kekerasan.

"Saya selalu mengatakan kepada anak-anak untuk berhati-hati ketika mereka pergi ke luar negeri karena ketakutan akan senjata, tetapi sekarang saya lebih takut berada di Korea Selatan," ujar seorang warga Seongnam, Lee Youngja (78), usai insiden penikaman.

Baca juga: Ramai soal Video Satpol PP Duel dengan Pedagang Kopi Keliling di Bundaran HI, Diawali Aksi Penusukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Tren
Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Cokelat jika Disimpan Terlalu Lama

Tren
Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Tren
Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan 'STNK Only' di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Ramai soal Grup Facebook Jual-Beli Kendaraan "STNK Only" di Pati, Ini Kata Kapolres Pati

Tren
2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

2 Menteri Jokowi Buka Suara soal Polwan Bakar Suami karena Judi Online

Tren
Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Berapa Gaji dan Tunjangan Briptu RDW yang Meninggal Dibakar Istri karena Judi Online?

Tren
Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di 'Dark Web', Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Data Pegawainya Disebut Bocor dan Beredar di "Dark Web", Ini Penjelasan Kemenko Perekonomian

Tren
4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

4 Fakta Oknum Anggota Polres Yalimo Bawa Kabur Senjata, 4 AK China Raib

Tren
Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Kronologi Pesawat Wakil Presiden Malawi Hilang saat Berencana Hadiri Pemakaman

Tren
41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

41 Link Pengumuman UTBK SNBT 2024 dan Cara Ceknya

Tren
Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Ahli Ungkap Alasan Beruang dan Harimau di India Urung Berkelahi meski Sudah Ancang-ancang

Tren
Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Kronologi Jurnalis Inggris Ditemukan Meninggal di Yunani, Sempat Hilang 4 Hari

Tren
Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Profil Rustam Lutfullin, Wasit Indonesia Vs Filipina

Tren
Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com