Dia akhirnya bersembunyi di dalam ruang penyimpanan bersuhu dingin bersama beberapa karyawan pusat perbelanjaan.
Baca juga: Jepang dan Korsel Alami Resesi Seks, Apa Penyebabnya?
Namun, untungnya, pihak kepolisian berhasil menangkap pelaku yang merupakan seorang pria berusia 22 tahun.
Pejabat di Kantor Polisi Distrik Bundang Gyeonggi, Park Gyeongwon menjelaskan, pelaku selama wawancara berbicara dengan tidak jelas.
Keluarga pelaku juga mengatakan dirinya memiliki riwayat mental, serta mengaku tengah dikuntit oleh seseorang yang tidak disebutkan namanya.
Menurut Park, pelaku membeli dua pisau dari pusat perbelanjaan berbeda pada Rabu (2/8/2023). Pria muda itu juga belum terbukti telah merencanakan serangan sebelumnya.
Selang satu hari, serangan penusukan menggunakan pisau kembali terjadi di Daejeon, sekitar 120 kilometer arah selatan Seongnam.
Berdasarkan laporan South China Morning Post, penusukan pada Jumat (4/8/2023) itu mengincar seorang guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Songchon.
Petugas di Kantor Polisi Metropolitan Daejeon pun segera menahan seorang pria berusia akhir 20 tahunan, tanpa merinci data lainnya.
Menurut polisi, pelaku telah menunggu guru tersebut keluar dari ruang kelas sebelum menikamnya dan melarikan diri dari tempat kejadian.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaku dan korban kemungkinan saling mengenal satu sama lain.
Baca juga: Pesan untuk Dunia di Balik Aksi Penusukan Wiranto...
Namun, baik otoritas polisi maupun pemadam kebakaran, tidak merinci lebih lanjut kondisi guru korban penikaman tersebut.
Mirisnya, hanya beberapa jam sebelum penusukan guru di Daejeon, Presiden Yoon Suk Yeol sempat menyerukan tindakan penegakan hukum kuat untuk memulihkan kepercayaan publik.
Dia bahkan menggambarkan kekerasan yang terjadi di Seongnam sebagai serangan teroris terhadap warga negara yang tidak bersalah.
Yoon juga memerintahkan polisi untuk memobilisasi semua petugas guna meredakan kekhawatiran publik dan menekan pelaku kekerasan.
"Saya selalu mengatakan kepada anak-anak untuk berhati-hati ketika mereka pergi ke luar negeri karena ketakutan akan senjata, tetapi sekarang saya lebih takut berada di Korea Selatan," ujar seorang warga Seongnam, Lee Youngja (78), usai insiden penikaman.
Baca juga: Ramai soal Video Satpol PP Duel dengan Pedagang Kopi Keliling di Bundaran HI, Diawali Aksi Penusukan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.