Menurut Jason, Ben ingin menjadi ahli palaentologi saat dia dewasa nanti dan gigi raksasa tersebut merupakan "tambahan yang bagus" untuk koleksinya.
Kendati demikian, Jason dan Ben akan membawa gigi tersebut ke Museum Sejarah Alam agar para ahli dapat mengetahui lebih banyak informasi tentang dari mana asalnya dan penanggalan gigi tersebut.
Sebelumnya, telah ditemukan beberapa fosil di The Naze. Namun, temuannya lebih sering berupa fragmen gigi.
"Kami kadang-kadang menemukan fragmen gigi megalodon, tetapi gigi utuh hanya ditemukan pada beberapa kesempatan. Yang sering ditemukan termasuk gigi hiu macan pasir, beberapa gigi hiu mackerel, dan fosil kayu piritis," kata Natural History Museum.
Natural History Museum yang dikirimi gambar gigi untuk identifikasi mengatakan, gigi tersebut telah kehilangan bentuk segitiga yang tajam dengan sisi bergerigi.
"Gigi ini menunjukkan sedikit korosi dan mahkotanya hampir murni dan sepertinya gigi ini telah direstorasi," kata Natural History Museum, dikutip dari BBC.
"Bagi kami, ini terlihat sangat mirip dengan fosil yang ditemukan di Jawa yang biasa dijual di toko-toko fosil di Inggris. Kami percaya bahwa fosil ini mungkin telah hilang di pantai (sebelum ditemukan)," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.