Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Usul Jalur Ketua OSIS IPB Dihapus, Begini Respons Kampus

Kompas.com - 03/08/2023, 17:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet mengusulkan supaya seleksi calon mahasiswa jalur Ketua OSIS Institut Pertanian Bogor (IPB) dihapus.

Hal tersebut dikemukakan warganet dalam cuitan di akun Twitter ini pada Minggu (30/7/2023).

Dalam cuitannya, ia juga mengusulkan supaya jalur Ketua OSIS yang dihapus, digantikan seleksi berdasarkan tes.

Hingga Kamis (3/8/2'023), usulan soal jalur Ketua OSIS dihapus sudah ditayangkan sebanyak 1,5 juta kali.

"No salty. Kalian setuju gak jalur ketua osis lebih baik dihapus? Pure tes gitu," cuit warganet.

Baca juga: Warganet Sebut Biaya Kuliah di UB Mahal, Ini Kata Pihak Kampus

Tuai berbagai komentar

Cuitan warganet soal jalur Ketua OSIS dihapus itu menuai berbagai komentar dari pengguna Twitter lainnya.

Sebagian warganet berpendapat, jalur penerimaan mahasiswa baru tersebut layak untuk dipertahankan.

Sebab, lulusan SMA yang pernah menjadi Ketua OSIS mendapatkan posisi ini dengan cara yang tidak mudah.

Selain itu, warganet lainnya juga menilai menjadi Ketua OSIS bukanlah pekerjaan yang gampang.

Oleh sebab itu, mereka yang pernah menjadi Ketua OSIS semasa SMA berhak untuk menggunakan pengalamannya guna mendaftar perguruan tinggi.

"Pikir lagi nder, esensi di adain jalur ketos apa? Karena jadi ketos itu penuh tantangan dengan jalan yang panjang,diharapkan dengan pengalaman itu bisa membantu univnya buat maju. trus yg daftar jalur ketos juga ga bisa langsung lolos, mereka juga di seleksi," kata warganet ini.

"Ga gampang jadi ketua osis harus bisa debat sama teman sendiri di depan kepala sekolah, deg degan nya minta ampun di liatin satu sekolah, saling berargumen gimaana masing2 pendapat bisa menyakinkan, visi misi harus bagus dan bisa membawa perubahan di sekolah. Gw ketua osis capek," cuit warganet yang lain.

"Maaf nder, tapi mereka pantes kok dapet itu jadi ketua osis itu ga gampang," timpal warganet ini.

Lantas, apa kata IPB soal usulan jalur Ketua OSIS dihapus?

Baca juga: Muncul Keterangan Cadangan di Seleksi Mandiri Unsoed 2023, Apa Artinya?

Tanggapan IPB

Kepala Biro Komunikasi IPB Yatri Indah Kusumastuti merespons cuitan soal jalur Ketua OSIS dihapus.

Ia mengatakan, pandangan soal jalur Ketua OSIS dihapus tidak bisa dibenarkan.

"Karena dalam proses seleksi, prestasi akademik para ketua OSIS ini tetap dijadikan sebagai basis seleksi," kata Yati kepada Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

"Mereka tetap diseleksi nilai raportnya, selain talenta kepemimpinan yang mereka miliki," tambahnya.

Ia menegaskan, IPB menilai prestasi akademik dan karakter kepemimpinan ketua OSIS yang mendaftar secara seimbang.

Baca juga: Warganet Sebut Biaya Daftar Kuliah di UI Mahal, Apa Kata Pihak Kampus?

Hampir 10 persen mahasiswa baru dari jalur Ketua OSIS

Lebih lanjut, Yati mengungkapkan, hampir 10 persen mahasiswa baru yang diterima di IPB pada 2023 berasal dari jalur Ketua OSIS.

Saat ditanya soal alasan IPB membuka jalur Ketua OSIS, ia menjelaskan, seleksi tersebut digelar karena IPB ingin suatu saat nanti lahir para ahli pertanian yang punya kelebihan dari aspek leadership.

Yati juga menyampaikan, ketua OSIS terlatih sebagai pemimpin sejak duduk di bangku sekolah

"Para ketua OSIS ini tentunya merupakan sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi," tandasnya.

Baca juga: Viral, Twit Uang Pangkal Jalur Mandiri Undip Capai Ratusan Juta, Ini Kata Pihak Kampus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com