KOMPAS.com - Unggahan warganet soal mahalnya biaya kuliah di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur ramai di media sosial.
Hal tersebut salah satunya diutarakan oleh akun Twitter ini pada Senin (31/7/2023).
Dalam cuitannya, ia menunjukkan tangkapan layar video TikTok yang berisi rincian biaya kuliah di UB.
Dapat dilihat bahwa mahasiswa program studi (prodi) S-1 Pariwisata dikenakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) kategori VIII sebesar Rp 8.500.000.
Baca juga: Viral, Unggahan Ratusan Calon Maba UB Disebut Mengundurkan Diri, Ini Kata Pihak Kampus
Selain UKT, mahasiswa juga dikenakan uang pangkal atau Iuran Pengembangan Institusi (IPI) kategori VIII sebesar Rp 66.285.000.
Bila ditotal, biaya yang harus dibayarkan mahasiswa ke pihak kampus melalui bank sebesar Rp 74.785.000.
Warganet kemudian membandingkan biaya kuliah di UB dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Ptn! Pariwisata UB mahal bgtt pariwisata unhas aja dua puluh juta," cuit pengunggah.
Hingga Selasa (1/8/2023) sore, cuitan soal biaya kuliah di UB mahal tersebut sudah ditayangkan sebanyak 151.900 kali.
Baca juga: Biaya Kuliah Fakultas Kedokteran 2023 di UGM, UI, Unair, UB, dan Unpad
Baca juga: Biaya Kuliah Mahasiswa Jalur Mandiri Universitas Brawijaya 2023
Lantas, bagaimana tanggapan UB soal cuitan tersebut?
Kepala Sub Bagian Humas dan Kearsipan UB Kotok Gurito merespons cuitan yang menyebutkan bahwa biaya kuliah di UB mahal.
Ia mengatakan bahwa UB menetapkan biaya pendidikan berdasarkan penghasilan orangtua mahasiswa baru.
"Jika keberatan bisa ajukan (keringanan UKT)," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Beredar Video Pangdam Brawijaya Ucapkan Salam Satu Jiwa di Hadapan Bonek, Ini Penjelasan Kodam
Kotok juga menerangkan, mahasiswa baru bisa mengajukan keringanan setelah nominal UKT muncul ketika sudah dinyatakan diterima di UB.
Saat dikonfirmasi soal besaran uang pangkal atau IPI yang tembus puluhan juta, Kotok menyampaikan, mahasiswa baru juga bisa mengajukan keberatan kepada pihak kampus.