Kemudian, Tundjung mengatakan, dengan pendekatan "ngelmu titen" yaitu pengetahuan yang berdasarkan pada pengamatan secara berulang sehingga dirumuskan menjadi sebuah pola atau kecenderungan.
"Jika seseorang itu dalam hari lahirnya, misalnya jatuh pada Senin Kliwon, maka ia memiliki weton yang disebut dengan weton tulang wangi atau juga disebut dengan balung kuning," ungkapnya.
Baca juga: Mitos Malam Satu Suro, Mengapa Tak Boleh Keluar Malam?
Tundjung mengungkapkan, biasanya orang dengan weton ini mempunyai kencenderungan memiliki daya tarik yang kuat sampai-sampai daya tarik itu juga menyentuh alam gaib.
"Maka orang dengan weton tulang wangi itu penggambarannya wataknya sangat peka terhadap lingkungan baik lingkungan yang terlihat maupun yang tidak kasat mata," kata dia.
Orang-orang dengan weton tulang wangi ini setidaknya lebih dari tujuh jenis hari dan pasaran waktu kelahirannya.
Sementara itu, ia menyebutkan bahwa ada banyak weton yang termasuk tulang wangi, yaitu:
Baca juga: Tradisi Malam Satu Suro Masyarakat Jawa, Ada Kirab dan Manten Lurah
Lebih lanjut, Tundjung mengungkapkan, dalam khasanah budaya Jawa, malam 1 Suro dipercaya sebagai malam yang penuh magis dan mistis.
Di mana pada malam tersebut dipercaya bahwa roh para leluhur akan datang ke lingkungan tempat tinggal manusia di bumi.
"Karena, orang dengan weton tulang wangi ini punya kedekatan dengan makluk halus atau astral, maka mereka yang memiliki weton itu bisa bersinggungan dengan roh-roh itu. Sehingga bisa berdampak pada energi negatif yang terserap olehnya," katanya lagi.
Maka dari itu, untuk menghindarkan dari energi negatif itu, Tundjung menyarankan agar siapa saja yang memiliki weton yang menunjukkan weton tulang wangi agar lebih mendekatkan diri dengan yang maha kuasa.
"Siapa saja yang hitungan kelahirannya menunjukkan weton tulang wangi agar memperbanyak melakukan pendekatan diri dengan yang maha kuasa dengan berbagai cara misalnya berdoa atau meditasi," jelasnya.
"Sehingga, dalam tradisi Jawa kaitan antara weton tulang wangi dengan datangnya malam 1 Suro itu bersifat koherensi," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.