Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal "Weton Tulang Wangi" Dikaitkan dengan Satu Suro, Apa Itu?

Kompas.com - 18/07/2023, 21:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan tentang weton tulang wangi yang dikaitkan dengan tanggal satu Suro, ramai diperbincangkan di media sosial. 

Satu Suro atau tanggal 1 bulan Suro merupakan awal tahun baru Hijriah yang dianggap sakral oleh sebagian masyarakat Jawa.

Salah satu akun yang memuat unggahan tersebut adalah akun Twitter ini pada Senin (17/7/2023). Dalam unggahan tersebut tampak tangkapan layar yang memiliki narasi tentang weton tulang wangi.

"Weton tulang wangi akhir-akhir ini merasakan badan panas, ngerasa capek banget, area leher dan bahu sedikit kaku, mual sepanjang hari, kadang pusing seperti kurang darah, tidur klusetan (tidak nyenyak), sering kebangun dan mimpi aneh, ku kira kenapa ternyata sekat tanggal 1 Suro," tulis narasi dalam unggahan tersebut.

"Ada yang bisa jelasin gak slal weton tulang wangi ini? daritadi seliweran ditiktok terus aku gapaham, cuma mau tau aja," tanya pengunggah.

Baca juga: Selain Weton Jawa, Karakter Dasar Seseorang Bisa Diketahui Lewat Wuku

Respons warganet

Hingga Selasa (18/7/2023) sore, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 162.000 kali dan mendapatkan lebih dari 110 komentar warganet.

Sementara itu, beberapa warganet juga berkomentar hal serupa. Mereka yang merupakan weton tulang wangi merasakan hal-hal yang disebutkan di atas.

"Ga ngerti sih tapi yg dijelasin diatas sama banget apa yg aku rasain sekarang," ungkap akun ini.

"Waw wetonku weton tulang wangi dan beneran gue lg merasakan itu semua ih bener loh merinding bgt, gue demam iya, pegel cape iya, mual iya, pusing iya, tidur ga nyenyak iya, mimpi aneh iya, tp emg kenapa ya sm satu suro??," tanya akun ini.

Lantas, apa itu weton tulang wangi?

Baca juga: Mitos Tidak Boleh Keluar Saat Malam Satu Suro Bertentangan dengan Tradisi Keraton, Apa Sebabnya?

Apa itu weton?

Ahli sejarah dan dosen Program Studi Ilmu Sejarah di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung Wahadi Sutirto mengatakan, dalam konsep "petangan" atau perhitungan menurut acuan budaya Jawa, ada yang namanya "weton".

Weton merupakan kata dalam bahasa Jawa yang berarti hari kelahiran. Weton menurut masyarakat Jawa dihitung dengan menggabungkan hari dalam seminggu dengan lima hari pasaran Jawa.

Hari dalam seminggu adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Sedangkan hari pasaran Jawa ada lima, yaitu Pahing, Wage, Kliwon, Pon dan Legi.

Hal ini berarti, waktu manusia dilahirkan ke dunia ini sudah takdir dalam ruang dan waktu. Sehingga, ruang dan waktu itu dikupas dalam sebuah hitungan yang menggabungkan hari dan "pasaran".

"Jika sesorang itu lahirnya dalam jumlah hitungan tertentu, maka angka penjumlahan itu disebut dengan weton. Jadi, setiap hari dan "pasaran" itu menandai watak seseorang manusia," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Karakter Dasar Seseorang Berdasarkan Weton Jawa

 

Mengenal istilah weton tulang wangi

Kemudian, Tundjung mengatakan, dengan pendekatan "ngelmu titen" yaitu pengetahuan yang berdasarkan pada pengamatan secara berulang sehingga dirumuskan menjadi sebuah pola atau kecenderungan.

"Jika seseorang itu dalam hari lahirnya, misalnya jatuh pada Senin Kliwon, maka ia memiliki weton yang disebut dengan weton tulang wangi atau juga disebut dengan balung kuning," ungkapnya.

Baca juga: Mitos Malam Satu Suro, Mengapa Tak Boleh Keluar Malam?

Apa saja weton tulang wangi?

Tundjung mengungkapkan, biasanya orang dengan weton ini mempunyai kencenderungan memiliki daya tarik yang kuat sampai-sampai daya tarik itu juga menyentuh alam gaib.

"Maka orang dengan weton tulang wangi itu penggambarannya wataknya sangat peka terhadap lingkungan baik lingkungan yang terlihat maupun yang tidak kasat mata," kata dia.

Orang-orang dengan weton tulang wangi ini setidaknya lebih dari tujuh jenis hari dan pasaran waktu kelahirannya.

Sementara itu, ia menyebutkan bahwa ada banyak weton yang termasuk tulang wangi, yaitu:

  • Senin Kliwon
  • Rabo Kliwon
  • Selasa Legi
  • Kamis Wage dan beberapa lainnya

Baca juga: Tradisi Malam Satu Suro Masyarakat Jawa, Ada Kirab dan Manten Lurah

Weton tulang wangi dengan mitos malam 1 Suro

Lebih lanjut, Tundjung mengungkapkan, dalam khasanah budaya Jawa, malam 1 Suro dipercaya sebagai malam yang penuh magis dan mistis.

Di mana pada malam tersebut dipercaya bahwa roh para leluhur akan datang ke lingkungan tempat tinggal manusia di bumi.

"Karena, orang dengan weton tulang wangi ini punya kedekatan dengan makluk halus atau astral, maka mereka yang memiliki weton itu bisa bersinggungan dengan roh-roh itu. Sehingga bisa berdampak pada energi negatif yang terserap olehnya," katanya lagi.

Maka dari itu, untuk menghindarkan dari energi negatif itu, Tundjung menyarankan agar siapa saja yang memiliki weton yang menunjukkan weton tulang wangi agar lebih mendekatkan diri dengan yang maha kuasa.

"Siapa saja yang hitungan kelahirannya menunjukkan weton tulang wangi agar memperbanyak melakukan pendekatan diri dengan yang maha kuasa dengan berbagai cara misalnya berdoa atau meditasi," jelasnya.

"Sehingga, dalam tradisi Jawa kaitan antara weton tulang wangi dengan datangnya malam 1 Suro itu bersifat koherensi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com