Terpisah, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha menjelaskan, insiden dalam unggahan memiliki modus serupa dengan penipuan berbasis APK.
"Kali ini penipu memanfaatkan momentum sedang booming-nya aplikasi Threads dan membagikan APK atau link untuk melakukan instalasi aplikasi Threads tersebut," kata dia kepada Kompas.com, Jumat.
Pratama menilai, aplikasi tidak resmi tersebut telah ditambahkan malware Remote Access Trojan atau RAT.
Perangkat lunak jahat itu memungkinkan penipu memiliki akses penuh terhadap ponsel korban.
Oleh karena itu, penipu dapat melakukan berbagai hal, seperti melihat isi galeri dan percakapan, sampai melakukan transaksi dan menguras isi rekening atau dompet digital.
"Pun jika membutuhkan token yang dikirim ke SMS, penipu juga dapat membuka kotak masuk SMS dan membaca isi pesan yang berisi kode token," terang Pratama.
Baca juga: Penipuan Berkedok Ditjen Pajak Kirim File APK Melalui WhatsApp, Pakar: DJP Kurang Tanggap
Dia melanjutkan, salah satu cara agar terhindar dari serangan siber adalah selalu menginstal aplikasi dari sumber resmi seperti Google Play Store atau IOS App Store.
Selain itu, senantiasa perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lain dengan patch keamanan terbaru.
"Kemudian pasang dan perbarui perangkat lunak keamanan yang kuat, jangan mengeklik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan," pesannya.
Pratama turut mengimbau, untuk membuat salinan data penting secara teratur dan simpan salinan di tempat terpisah.
Kunjungan ke situs mencurigakan atau tidak terpercaya juga perlu dihindari, terutama laman berisi konten ilegal maupun berbahaya.
Bukan hanya itu, masyarakat pun diminta untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan unik, serta manfaatkan fitur TFA.
"Kita juga perlu secara berkala melakukan pergantian password dan tidak sembarangan menghubungkan perangkat ke akses WiFi gratisan serta menggunakan layanan pengisian daya gratis," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.