KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menyindir beberapa partai yang masih ragu untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024.
Hal ini diungkapkannya saat menyampaikan pidato dalam acara puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada Sabtu (24/6/2023).
"Kalau di sini ada satu, dua, ada tiga (partai). Itu yang saya bilang lagi mikir-mikir dulu (gabung koalisi)," kata Megawati dalam pidatonya yang disambut tawa para hadirin.
"Tuh bapak-bapak kan diketawain. Loh bener, tapi ya saya bilang tidak apa-apa. Mau ikut boleh, tidak ikut ya enggak apa-apa. Betul gak?" sambungnya.
Baca juga: Sejarah Istana Batu Tulis, Tempat Mega Umumkan Ganjar sebagai Capres PDI-P
Baca juga: Megawati Kembali Jadi Dewan Pengarah, Ini Susunan Pengurus BPIP 2022-2027
Sebagai informasi, acara tersebut juga dihadiri oleh petinggi beberapa partai yang belum menentukan pilihan untuk Pemilu 2024, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Dalam kesempatan yang sama, Megawati mengeklaim bahwa pencalonan Ganjar disambut baik oleh masyarakat.
Selain itu, tiga partai juga telah menyatakan dukungannya untuk Ganjar Pranowo dan merapat ke koalisinya.
Partai-partai tersebut adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Meski bisa mencalonkan presiden dan wakil presiden tanpa koalisi, Megawati menyebut hal itu bukan identitas partainya.
"Padahal kita ini sebenarnya boleh bawa calon dan wakil presiden sendiri, tapi saya membuka pintu, karena sifat kita adala kekeluargaan dan gotong royong," jelas dia.
Baca juga: Survei Nama-nama Capres Potensial di 2024, Ganjar Nomor 1
Dalam pidatonya, Megawati juga berpesan kepada rakyat untuk memilih calon terbaik pada Pemilu 2024.
Pasalnya, hal ini akan menentukan nasib Indonesia dalam lima tahun ke depan.
"Saya ingatkan, saya ingatkan, saya ingatkan, lima menit coblosnya, lima tahun ngerasain senang atau susahnya. Hati-hati loh," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang berpengalaman, baik dalam lembaga legislatif maupun eksekutif.
Baca juga: Daftar Partai Politik di Indonesia untuk Pemilu 2024
Selain itu, seorang pemimpin juga harus visioner, bijaksana, dan memiliki rekam jejak prestasi yang baik.
Berdasarkan pengalamannya, Megawati juga berpesan kepada warga untuk tidak memilih pemimpin hanya berdasarkan penampilannya.
"Ada dulu ya, kan waktu Ibu mau jadi presiden lagi, terus ada ibu-ibu (berkata), ‘Aduh, Ibu, maaf, sebetulnya saya mau milih Ibu lagi, tapi saya kok kepengin yang ganteng’. Aduh, pusing kepala saya, tapi ya sudah maunya sendiri," kata dia.
"Kalau pemimpin itu sebetulnya mesti dilihat lahir batin, jangan fisik saja terpesona gitu, aih," sambungnya.
Baca juga: 5 Kematian Pemimpin Negara Paling Tragis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.