Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Fajri, Pria Berbobot 300 Kg yang Meninggal Saat Berjuang Melawan Obesitas

Kompas.com - 22/06/2023, 14:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perjuangan Muhammad Fajri, pria berusia 27 tahun dengan berat badan hampir 300 kilogram (kg) dalam melawan obesitas telah berakhir.

Pria asal Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang itu meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat pada Kamis (22/6/2023).

Sosok Fajri menarik perhatian publik lantaran mengalami obesitas ekstrem. Dia sempat dibawa ke RSUD Kota Tangerang sebelum akhirnya dirujuk ke RSCM pada 9 Juni 2023.

Diberitakan Kompas.id, Jumat (9/6/2023), proses pemindahan ke rumah sakit mengharuskan petugas damkar dan kesehatan membongkar pintu rumah dan menggunakan forklift.

Sementara itu, saat diboyong ke RSCM, Fajri harus menggunakan truk dengan tambahan kasur karena berat badan berlebih.

Baca juga: Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg, Meninggal Dunia di RSCM


Tirah baring buat tubuh Fajri melebar hingga 300 kg

Sebelum dirujuk, RSUD Kota Tangerang memperkirakan Fajri memiliki berat badan lebih dari 280 kg.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (14/6/2023), Direktur Utama RSUD Kota Tangerang Taty Damayanty mengungkapkan, berat badan Fajri mulai meningkat selama delapan bulan tirah baring di rumah.

Tirah baring adalah istirahat dengan cara berbaring di tempat tidur dalam jangka waktu tertentu untuk penyembuhan.

Kala itu, Fajri harus menjalani tirah baring akibat kecelakaan lalu lintas. Namun, sebelum jangka waktu delapan bulan tersebut, bobot Fajri telah mencapai 120 kg.

"Terjadi peningkatan itu di delapan bulan belakangan, dari 120 kg sampai naik 280 kg," ucap Taty.

Dia melanjutkan, tirah baring juga menyebabkan luka di kaki kanannya infeksi. Meski demikian, kondisi luka masih bagus lantaran tak ada riwayat diabetes.

Menurut Taty, penyebab Fajri terkena obesitas ekstrem adalah kalori dalam tubuh yang terlalu banyak.

Di sisi lain, Fajri juga minim beraktivitas sehingga kalori dalam tubuhnya berubah menjadi lemak.

"Jadi penyerapan kalori harus diturunkan dengan mungkin mengikat lambung, usus, sehingga asupan masuk ke dalam tubuh sedikit," kata Taty.

Pasien kemudian dirujuk ke RSCM karena harus mendapatkan penanganan bedah digestif dan bedah vaskular.

Tim medis RSCM memperkirakan bobot tubuh Fajri berkisar 300 kg yang diduga akibat gangguan hormon.

Baca juga: Bukan Susu Kental Manis, Kemenkes Ungkap Faktor Pemicu Obesitas pada Bayi Kenzi

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com