Gita mengungkapkan, peringkat FIFA tidak memiliki hubungan dengan pilihan lawan saat pertandingan persahabatan seperti FIFA Matchday.
Namun, negara yang memilih lawan enteng atau peringkat di bawahnya kemungkinan akan menang dan menambah poin.
"Ranking FIFA naik, tapi kita jadinya tidak maju, tidak berhadapan dengan lawan yang lebih bagus," tuturnya.
Sebaliknya, apabila memilih lawan dengan peringkat tak jauh di atasnya, maka berpotensi membuahkan hasil seimbang, mendapat poin, serta pelajaran.
"Atau kita milih lawan sekalian kayak Palestina yang peringkat 93, Curacao peringkat 88, Burundi yang 145 atau kaya Argentina sekalian yang (peringkat) 1," jelas Gita.
Meski hasil seimbang atau bahkan kalah, tetapi secara performa timnas Indonesia menjadi terangkat.
Baca juga: Saat Penggemar Masuk Lapangan dan Peluk Messi di Tengah Pertandingan Argentina Vs Australia...
Gita melihat, dalam laga melawan Palestina pada 14 Juni 2023, timnas Indonesia mendapatkan tambahan poin sebesar 1,77 karena hasil imbang.
Sedangkan, saat kalah melawan Argentina pada pertandingan 19 Juni 2023, timnas harus kehilangan poin 0,45.
"Kita masih surplus tapi sedikit, sehingga kita ranking 150. Menurut saya turun ranking seperti itu tidak menjadi masalah," ujar Gita.
"Tetapi ada pelajaran yang kita dapat dari lawan-lawan yang lebih bagus dari kita," sambungnya.
Menurut dia, akan lebih baik apabila Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mencari lawan dengan peringkat FIFA 70-90, agar dapat membuahkan hasil imbang saat berlaga.
"Tapi jangan juga cari lawan yang lebih rendah dari kita, kayak Timor Leste, Brunei Darussalam, lawan-lawan yang lebih rendah. Tidak kemajuan juga buat sepak bola kita," kata dia.
Baca juga: Perjalanan Penantian 32 Tahun Medali Emas SEA Games untuk Timnas Indonesia
Lebih lanjut, peringkat 149 dan 150 imbuhnya, tak jauh berbeda, sehingga dampaknya pun akan serupa.
Misalnya, apabila kualifikasi Piala Dunia, timnas Indonesia akan mulai dari putaran pertama. Selain itu, di gelaran Piala Asia, Indonesia juga tidak masuk ke pot 1, pot 2, atau pot 3.
"Kita pasti ada di pot 4 karena dari 24 finalis yang main di Piala Asia (Indonesia) termasuk yang paling rendah peringkatnya," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.