Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ranking FIFA Indonesia Turun Usai Kalah Lawan Argentina, Apa Pengaruhnya?

KOMPAS.com - Indonesia telah menjalani dua pertandingan dalam rangka FIFA Matchday Juni 2023.

Setelah imbang melawan Palestina dan kalah dari juara Piala Dunia 2022, Argentina, ranking FIFA Indonesia terpantau turun menjadi 150.

Salah satu warganet Twitter menuliskan, peringkat tim nasional (timnas) Indonesia turun dari 149 menjadi 150.

Di sisi lain, timnas Malaysia bertahan di posisi 138, sementara Thailand naik ke posisi 113.

"Setelah seri melawan Palestina dan kalah melawan Argentina, Ranking FIFA Timnas Indonesia mengalami penuruan 1 tingkat menjadi 150 dari 149!" tulis warganet, Selasa (20/6/2023).

Hingga Rabu (21/6/2023), unggahan ini telah menuai lebih dari 1,5 juta tayangan, 8.200 suka, dan 415 twit ulang dari pengguna.

Menanggapi unggahan, tak jarang warganet yang berpendapat bahwa peringkat FIFA tidak terlalu penting.

"Gue gak ngerti sih kenapa orang masih bangga sama ranking FIFA negara mereka, padahal yang penting kan performa timnya di lapangan," kata salah satu warganet.

"Peringkat gini gk penting tau, fokuss berbenah terus buat sistem in game dan industri sepakbola yang bagus ajaa," tulis warganet lain.

Lantas, apa pengaruh ranking FIFA sebenarnya?

Pengaruh ranking FIFA

Pengamat sepak bola, Gita Suwondo mengatakan, ranking FIFA merupakan peringkat yang dibuat federasi sepak bola internasional untuk melihat kemajuan anggotanya.

Menurut Gita, ranking FIFA hanya berguna saat ada kualifikasi Piala Dunia atau turnamen internasional lain.

"Kalau ranking FIFA kita bagus kan kita bisa termasuk di pot 1, pot 2, atau pot 3," jelasnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/6/2023).

Pot sendiri merupakan pembagian tim berdasarkan nilai dan ranking anggota untuk penempatan grup dalam suatu pertandingan sepak bola.

Pot 1 menunjukkan negara-negara di peringkat teratas, disusul pot 2, dan pot-pot selanjutnya.

Gita mengungkapkan, peringkat FIFA tidak memiliki hubungan dengan pilihan lawan saat pertandingan persahabatan seperti FIFA Matchday.

Namun, negara yang memilih lawan enteng atau peringkat di bawahnya kemungkinan akan menang dan menambah poin.

"Ranking FIFA naik, tapi kita jadinya tidak maju, tidak berhadapan dengan lawan yang lebih bagus," tuturnya.

Sebaliknya, apabila memilih lawan dengan peringkat tak jauh di atasnya, maka berpotensi membuahkan hasil seimbang, mendapat poin, serta pelajaran.

"Atau kita milih lawan sekalian kayak Palestina yang peringkat 93, Curacao peringkat 88, Burundi yang 145 atau kaya Argentina sekalian yang (peringkat) 1," jelas Gita.

Meski hasil seimbang atau bahkan kalah, tetapi secara performa timnas Indonesia menjadi terangkat.

Gita melihat, dalam laga melawan Palestina pada 14 Juni 2023, timnas Indonesia mendapatkan tambahan poin sebesar 1,77 karena hasil imbang.

Sedangkan, saat kalah melawan Argentina pada pertandingan 19 Juni 2023, timnas harus kehilangan poin 0,45.

"Kita masih surplus tapi sedikit, sehingga kita ranking 150. Menurut saya turun ranking seperti itu tidak menjadi masalah," ujar Gita.

"Tetapi ada pelajaran yang kita dapat dari lawan-lawan yang lebih bagus dari kita," sambungnya.

Menurut dia, akan lebih baik apabila Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mencari lawan dengan peringkat FIFA 70-90, agar dapat membuahkan hasil imbang saat berlaga.

"Tapi jangan juga cari lawan yang lebih rendah dari kita, kayak Timor Leste, Brunei Darussalam, lawan-lawan yang lebih rendah. Tidak kemajuan juga buat sepak bola kita," kata dia.

Dampak ranking 150 bagi Indonesia

Lebih lanjut, peringkat 149 dan 150 imbuhnya, tak jauh berbeda, sehingga dampaknya pun akan serupa.

Misalnya, apabila kualifikasi Piala Dunia, timnas Indonesia akan mulai dari putaran pertama. Selain itu, di gelaran Piala Asia, Indonesia juga tidak masuk ke pot 1, pot 2, atau pot 3.

"Kita pasti ada di pot 4 karena dari 24 finalis yang main di Piala Asia (Indonesia) termasuk yang paling rendah peringkatnya," pungkasnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/22/070000865/ranking-fifa-indonesia-turun-usai-kalah-lawan-argentina-apa-pengaruhnya-

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke