Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan PB IPSI soal Kericuhan PSHT di Yogyakarta: Merugikan Nama Baik Perguruan

Kompas.com - 06/06/2023, 13:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) buka suara soal peristiwa bentrokan yang melibatkan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Bentrokan terjadi di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (4/6/2023).

Kericuhan itu melibatkan dua kelompok, yakni PSHT dan suporter klub sepak bola PSIM Yogyakarta, Brajamusti.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB IPSI Teddy Suratmadji mengaku prihatin atas terjadinya peristiwa bentrokan yang melibatkan PSHT.

Baca juga: Sempat Bentrok di Yogyakarta, PSHT dan Brajamusti Sepakat Berdamai: Paseduluran Sak Lawase

Agar membina anggota perguruan pencak silat

PB IPSI, kata Teddy, mengimbau kepada seluruh perguruan pencak silat untuk bisa membina anggotanya agar tidak melakukan tindakan serupa.

"Apalagi dengan memakai atribut perguruan yang akan merugikan nama baik perguruan itu sendiri," ujar Teddy, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/6/2023).

Teddy menjelaskan, PSHT merupakan 1 dari 10 perguruan historis yang terdaftar di IPSI.

"Tentu saja (PSHT) terdaftar di IPSI," lanjutnya.

Baca juga: Mengenal PSHT dan Deretan Aksinya di Yogyakarta


10 perguruan historis IPSI

Dilansir dari laman pbipsi.com, berikut 10 perguruan historis IPSI

  1. Persaudaraan Setia Hati
  2. Persaudaraan Setia Hati Terate
  3. Keluarga Silat Nasional (KELATNAS) Indonesia Perisai Diri
  4. Perguruan Silat Nasional Perisai Putih
  5. Perguruan Seni Bela Diri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah
  6. Phashadja Mataram
  7. Perguruan Pencak Silat Indonesia (PERPI) Harimurti
  8. Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI)
  9. Persatuan Pencak Silat Putra Betawi
  10. Keluarga Pencak Silat Nusantara.

Baca juga: Dua Kelompok yang Ricuh di Jalan Tamansiswa Yogya, PSHT dan Brajamusti, Berdamai

6 perguruan besar

Selain itu, terdapat 6 perguruan besar di IPSI, yaitu:

  1. Perguruan Pencak Silat Betako Merpati Putih
  2. Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia (SMI).
  3. Persinas ASAD
  4. Perguruan Pencak Silat Tenaga Dasar (PSTD) Indonesia
  5. Tetada Kalimasada Indonesia
  6. Pagar Nusa.

Baca juga: Mengenal PSHT, Organisasi Silat di Indonesia yang Usianya 100 Tahun

Penyebab kericuhan PSHT dan Brajamusti di Yogyakarta

Sebelumnya diberitakan, bentrokan terjadi di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Minggu (4/6/2023) malam.

Kericuhan tersebut melibatkan dua kelompok, yakni anggota perguruan pencak silat PSHT dan suporter klub sepak bola PSIM Yogyakarta, Brajamusti.

Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto mengatakan, kerusuhan dilatarbelakangi penganiayaan terhadap simpatisan PSHT oleh simpatisan Brajamusti di Parangtritis, Bantul, beberapa waktu lalu.

"Bahwa benar peristiwa yang terjadi pada Minggu tanggal 4 Juni 2023, pukul 17.00 WIB di salah satu jalan di Yogyakarta, terjadi sesuatu gesekan. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkara yang sebelumnya terjadi di Bantul yang berkaitan dengan penganiayaan terhadap salah satu simpatisan dari PH yang dilakukan oleh simpatisan dari BI yang terjadi pada Minggu tanggal 28 Mei 2023 di Parangtritis, Bantul," kata Nugroho, dikutip dari tayangan YouTube Polda DIY.

Untuk perkara penganiayaan tersebut, Nugroho menyebutkan bahwa hal itu sudah ditangani kepolisian dan telah ditetapkan sebanyak tiga tersangka.

Baca juga: Keroyok Warga Saat Ngabuburit, 2 Anggota Perguruan Silat PSHT Jember Jadi Tersangka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com