Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bak Adegan Film, Detik-detik Badai Pasir di Mesir Terekam Kamera

Kompas.com - 03/06/2023, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan detik-detik badai pasir menghantam wilayah Suez, Mesir, beredar di media sosial.

Dalam banyak video yang beredar, badai pesir membubung tinggi dan menutup langit yang dilaluinya, layaknya sebuah scene atau adegan dalam film.

Beberapa kendaraan kemudian bergegas putar balik dan menjauhi badai itu.

Dalam video lain, badai pasir juga menghantam kawasan Terusan Suez.

Bahkan, beberapa kapal yang berada di perairan tampak seperti "tergulung" ke dalam badai dan menghilang.

Baca juga: 25 Tahun Reformasi, Cerita Tegang Wartawan Istana Siarkan Soeharto Mundur padahal Masih di Mesir

Dikutip dari Ahram, badai pasir memang sedang menerjang Mesir sejak Kamis (1/6/2023).

Otoritas Meteorologi Mesir (EMA) menyarankan masyarakat untuk menghindari kontak langsung dengan sinar matahari dan memakai masker di luar ruangan selama dua hari.

Ini disebabkan adanya angin kencang, badai pasir, dan gelombang panas yang menghantam negara tersebut.

Sementara itu, Zona Ekonomi Terusan Suez mengumumkan Kamis bahwa mereka menutup Pelabuhan El-Arish di Mediterania karena kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi.

Otoritas Pelabuhan Laut Merah juga mengumumkan penutupan Pelabuhan Suez dan Zeitiyat sejak Kamis pukul 16.00 karena cuaca buruk.

Dilaporkan, intensitas angin berkisar antara 24-26 knot dari arah barat daya, disertai tinggi gelombang 3-4 meter dan badai pasir.

Baca juga: Mengapa Sungai Nil Sangat Penting untuk Masyarakat Mesir Kuno?

Di Kairo, setidaknya satu orang tewas dan lima orang luka-luka setelah badai pasir menyebabkan papan reklame rubuh di jembatan layang, dikutip dari Egyptian Streets.

Papan reklame roboh menimpa mobil dan sepeda motor sehingga mengakibatkan luka-luka. Beberapa ambulans dikirim ke lokasi kecelakaan.

Menteri Lingkungan Hidup, Yasmine Fouad memperingatkan, angin kencang dan badai pasir akan berlanjut di beberapa daerah.

Ia mengimbau warga untuk sementara waktu menghindari aktivitas di luar ruangan, terutama lansia dan penderita penyakit pernapasan.

Cuaca ekstrem ini disebabkan oleh depresi termal di wilayah tersebut serta badai Khamasin.

Ini merupakan fenomena tahunan yang terjadi di Mesir setiap musim semi selama sekitar 50 hari.

Menurut Fouad, pihaknya akan terus memantau indikator kualitas udara melalui sistem yang diterapkan di Mesir.

Baca juga: Mengenal 10 Dewa dan Dewi Mesir Kuno yang Paling Populer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com