Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2023, 18:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sungai Nil adalah sungai yang sangat populer karena merupakan sungai terpanjang di dunia, yang membentang sejauh ribuan kilometer.

Tak hanya itu, Sungai Nil juga sangat dikenal karena dianggap berperan penting dalam peradaban Mesir Kuno.

Kenapa Sungai Nil penting untuk masyarakat Mesir Kuno?

Selama sekitar 5.000 tahun, masyarakat Mesir kuno telah mengembangkan budaya material yang khas, yang sebagian besar dibentuk oleh geografi lokal, sumber daya alam, dan hubungan mereka dengan Sungai Nil. 

Dilansir dari Carnegie Museum of National History, Sungai Nil sangat penting bagi Mesir Kuno karena setiap aspek kehidupan di Mesir bergantung pada sungai.

Baca juga: 6 Hewan yang Hidup di Sungai Nil, Ada Penyu hingga Buaya

Sungai Nil menyediakan makanan dan sumber daya, tanah untuk pertanian, sarana transportasi, dan sangat penting dalam pengangkutan bahan-bahan untuk proyek bangunan dan usaha skala besar lainnya. Dengan demikian, Sungai Nil benar-benar membawa kehidupan ke padang pasir.

Kedekatan antara masyarakat Mesir dengan Sungai Nil membuat mereka mengidentifikasi beberapa Dewa Mesir dengan aspek sungai, banjir tahunannya, kesuburan, serta kelimpahan yang terkait dengannya. 

Hapi, misalnya, adalah penjelmaan dari kekuatan hidup yang disediakan oleh Sungai Nil. Hapi juga melambangkan genangan tahunan Sungai Nil. Perutnya yang bulat dan lipatan kulitnya melambangkan kelimpahan. 

Baca juga: 5 Sungai Terpanjang di Dunia, Ada yang Melintasi 11 Negara

Sedikit tentang Sungai Nil

Dilansir dari National Geographic, Sungai Nil mengalir dari selatan ke utara melalui Afrika bagian timur, dimulai di sungai yang mengalir ke Danau Victoria dan bermuara di Laut Mediterania lebih dari 6.600 km ke utara. 

Selain Mesir, Sungai Nil melewati perbatasan 10 negara Afrika lainnya, yaitu Burundi, Tanzania, Rwanda, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Uganda, Sudan, Ethiopia, dan Sudan Selatan. Tiga anak sungai utamanya adalah Nil Putih, Nil Biru, dan Atbara.

Tanah delta Sungai Nil antara El Qâhira (Kairo) dan Laut Mediterania kaya akan nutrisi karena endapan lumpur besar yang ditinggalkan Sungai Nil saat mengalir ke laut.

Baca juga: Ahli Temukan Sungai Tersembunyi di Bawah Lapisan Es Antartika

Tak hanya itu, sepanjang tepian Sungai Nil juga memiliki tanah yang subur, berkat banjir tahunan yang menumpuk lumpur. 

Jika dilihat dari atas, kontras antara tepian sungai Nil yang hijau subur dan gurun tandus yang dilaluinya terlihat jelas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com