Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Penumpang Buka Pintu Darurat Saat Pesawat Mengudara, Ini Analisis Pengamat

Kompas.com - 27/05/2023, 18:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kejadian seorang penumpang membuka pintu darurat ketika pesawat masih mengudara belakangan ramai dibicarakan.

Diberitakan Kompas.com yang mengutip AP News, kejadian itu terjadi di pesawat Airbus A321 Asiana Airlines pada Jumat (26/5/2023).

Akibat kejadian tersebut, udara berembus kencang di dalam kabin sebelum pesawat dapat mendarat dengan selamat di Bandara Kota Daegu, Korea Selatan.

Pesawat Airbus A321 Asiana Airlines itu membawa 194 orang saat perjalanannya menuju ke tenggara kota Daegu dari pulau selatan Jeju.

Di antara 194 penumpang, terdapat 48 atlet remaja yang akan bertanding di ajang olahraga nasional di kota Ulsan.

Baca juga: Penumpang Tiba-tiba Membuka Pintu Pesawat Asiana Airlines Tujuan Daegu Korsel di Tengah Penerbangan

Lantas, apakah membuka pintu darurat ketika pesawat masih mengudara sangat mudah?

Penjelasan pengamat penerbangan

Ilustrasi pintu darurat di pesawat terbang.Dok. Shutterstock/imrankadir Ilustrasi pintu darurat di pesawat terbang.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, tidaklah mudah membuka pintu darurat ketika pesawat masih berada di udara.

"Tidak mudah membuka pintu darurat, terutama ketika masih mengudara," ujar Alvin, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (27/5/2023).

Saat pesawat sedang terbang, kata Alvin, tekanan udara dalam kabin jauh lebih tinggi daripada tekanan udara di luar.

Pada umumnya, tekanan udara dalam kabin di-setting setara dengan tekanan udara ketinggian, yakni antara 6.000 hingga 8.000 kaki.

Hal itu agar penumpang tetap nyaman dan mudah bernafas walau pesawat sedang terbang pada ketinggian 30.000 kaki.

"Ketika tekanan udara kabin jauh lebih tinggi daripada tekanan udara luar, nyaris tidak mungkin membuka pintu pesawat karena pintu harus ditarik ke dalam sebelum kemudian didorong keluar," jelas dia.

Baca juga: Video Viral, Penumpang Mengaku Jera Naik Maskapai Ini Setelah Lihat Sayap Pesawat yang Dilakban

Selain itu, sebelum membuka pintu darurat pesawat juga ada serangkaian prosedur yang harus dilakukan untuk memastikan peluncur evakuasi tidak teraktivasi serta tekanan udara dalam kabin sudah disesuaikan dengan tekanan udara di luar.

Hal itu agar penumpang tidak mengalami dekompresi mendadak.

Menurut Alvin, yang dilakukan penumpang tersebut adalah membuka pintu ketika pesawat sedang terbang dan tidak sesuai prosedur.

Bagaimana bisa penumpang membuka pintu darurat?

Desain kursi pesawat Airbus A220-300.KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Desain kursi pesawat Airbus A220-300.

Alvin menuturkan, penumpang itu membuka pintu darurat di bagian kiri tengah menjelang pesawat mendarat.

Dijelaskan, tekanan udara kabin secara berangsur disesuaikan dengan tekanan udara di luar selama proses pendaratan.

Pada ketinggian di bawah 1.000 kaki, perbedaan tekanan udara kabin dan udara luar sudah sangat tipis bahkan sudah hampir sama.

"Sehingga tidak berat untuk membuka pintu pesawat, yaitu memutar tuas, kemudian menariknya ke dalam sebelum didorong keluar," kata Alvin.

"Karena penumpang tersebut tidak melakukan prosedur yang benar, maka peluncur otomatis teraktivasi ketika pintu terbuka," tambahnya.

Baca juga: Dua Minggu Bertahan Hidup di Amazon, 4 Anak Korban Jatuhnya Pesawat Cessna 206 Akhirnya Ditemukan

Di Indonesia, kata Alvin, perbuatan tersebut tergolong tindak pidana sebagaimana diatur Pasal 54 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

Terdapat sanksi pidana penjara 2 tahun atau denda Rp 500 juta sebagaimana diatur dalam Pasal 412 pada UU yang sama.

"Membuka pintu, jendela darurat atau pintu darurat pesawat tanpa instruksi dari awak pesawat adalah perbuatan yang mengancam keselamatan jiwa seluruh manusia yang berada di dalam pesawat maupun di luar pesawat," ujarnya.

"Jelas perbuatan yang tidak patut dan bahkan diancam sanksi pidana," lanjutnya.

Baca juga: Chappy Hakim: Sekarang Era Cyber War, Pengintaian Tak Mesti Pakai Pesawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com