"Jika layanan perusahaan terhenti dengan down time yang tidak wajar di mana seharusnya maksimal hanya down beberapa jam," iata Alfons kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).
"Tetapi mengalami gangguan sampai lebih dari 1 hari kerja, maka patut dicurigai adanya hal yang sangat serius terjadi pada layanan tersebut dan salah satu kemungkinan di era digital ini adalah karena aksi ransomware," sambungnya.
Baca juga: Layanan BSI Error, Erick Thohir Akui Ada Serangan Siber
Lebih lanjut, Alfons menerangkan bahwa ransomware sangat sulit dilawan oleh antivirus.
Hal tersebut disebabkan oleh perkembangan teknologi malware yang sudah sedemikian rumit.
Dengan begitu, satu malware yang sama akan sulit dideteksi karena dapat dibungkus dengan berbagai macam teknik kompilasi yang berbeda.
"Perubahan coding yang diubah sedikit saja sudah akan membuat malware tidak terdeteksi," jelas Alfons.
Karena alasan itulah mengandalkan perlindungan antivirus dari merek apa pun tidak dapat menjamin sistem terlindungi dari serangan ransomware.
"Tidak ada satu pun antivirus di dunia yang berani memberikan jaminan bahwa sistem yang dilindunginya akan 100 persen aman," papar Alfons.
Baca juga: Sempat Ada Perbaikan Layanan, Kantor Cabang BSI dan ATM Diklaim Pulih secara Bertahap
Alfon menjelaskan, suatu sistem bisa aman dari serangan ransomware apabila dilakukan mitigasi dan persiapan yang baik.
Caranya adalah administrator melakukan patching otomatis atas semua software dan hardware yang digunakan dengan disiplin.
Cara lainnya adalah menggunakan perlindungan terbaik seperti firewall yang diamankan dengan kebijakan yang konservatif dan memisahkan DMZ dengan intranet.
"Membatasi user dalam intranet yang memiliki data kritikal untuk mengkases internet guna mencegah kebocoran jaringan dari kelemahan user yang biasanya menjadi titik lemah utama dan sasaran utama eksploitasi peretas," imbuhnya.
"Faktanya ransomware yang menyerang mampu menembus perlindungan dan tidak ada satupun produk sekuriti yang mampu mengamankan sistem 100 persen dari serangan ransomware," pungkas Alfons.
Baca juga: Mengapa Apel di Logo Apple Tidak Utuh?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.