Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Paspor, Masuk Singapura Cukup Scan QR Code Mulai 2024

Kompas.com - 09/05/2023, 18:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Singapura akan menerapkan kebijakan pengecekan imigrasi tanpa harus menggunakan paspor mulai tahun 2024.

Sebagai gantinya, mereka dapat melakukan pemeriksaan di imigrasi melalui scan kode QR di pos pemeriksaan darat jika bepergian dengan mobil, atau Sistem Kontrol Perbatasan Otomatis (ABCS) tanpa kontak baru di ruang penumpang.

Dikutip dari The Straits Times, Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan (ICA) Singapura mengatakan penghitung manual di semua ruang penumpang di pos pemeriksaan akan secara bertahap diganti dengan sekitar 800 jalur otomatis menggunakan ABC mulai kuartal pertama 2024.

Sudah mulai diuji coba

Jalur ABCS akan menggunakan biometrik untuk izin, dan merupakan bagian dari konsep izin baru (NCC) ICA, yang diumumkan pada 2019.

Rencana transformasi NCC bertujuan untuk memberikan izin imigrasi dan Bea Cukai yang lebih cepat dan lebih aman. Sistem tersebut diuji coba di Tuas Checkpoint dan Terminal 4 Bandara Changi pada 2019.

Bagi mereka yang bepergian dengan mobil, ICA mengatakan telah menguji coba Automated Passenger In-Car Clearance System (Apics) pada tahun 2022, dan sekitar 94 persen pelancong dapat menggunakannya tanpa bantuan petugas.

ICA akan bekerja sama dengan Home Team Science and Technology Agency untuk lebih meningkatkan Apics sebelum meluncurkannya secara bertahap di pos pemeriksaan darat.

Ancaman terorisme dan pandemi

Menteri Dalam Negeri dan Hukum Sngapura K. Shanmugam, mengatakan pos pemeriksaan diperkirakan akan semakin sibuk, sehingga menimbulkan lebih banyak tantangan bagi ICA.

Selain itu, pihaknya juga mengatakan, ancaman terorisme bisa terjadi kapan saja, termasuk dengan kemungkinan pandemi di masa mendatang. Sehingga menurutnya Singapura perlu melakukan terobosan. 

"Kita tidak pernah tahu kapan pandemi berikutnya akan menyerang, dan ada batasan berapa banyak tenaga yang dapat kita panggil, mengingat Singapura memiliki populasi yang menua. Dan jawaban untuk semua ini adalah transformasi lebih lanjut,” kata dia. 

Dia yakin ICA akan mampu melangkah untuk mengatasi tantangan tersebut.

 

Baca juga: Cara Bikin Paspor, Berikut Syarat, Prosedur, dan Biayanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com