Selama jumlah molekul udara yang terperangkap di bawah perahu terbalik mencukupi, maka tekanan udara yang dihasilkan akan sama dengan tekanan air di sekitarnya untuk kedalaman sama.
Baca juga: Laut Kaspia, Mengapa Danau Terbesar di Dunia Ini Disebut sebagai Laut?
Hal tersebut, menurut Husin, berdasarkan prinsip dasar hidrostatika.
Selain itu, semakin dalam posisi perahu di bawah air, maka volume udara yang terperangkap pun akan semakin kecil.
Dengan kata lain, volume udara akan menjadi pampat atau terhenti akibat tekanan hidrostatik air yang semakin membesar.
"Mengingat manusia bernapas untuk memperoleh molekul oksigen dan mengeluarkan molekul karbondioksida, maka waktu untuk tetap dapat bernapas tentunya akan terbatas," kata dia.
Baca juga: Bagaimana Cara Membangun Mercusuar di Tengah Laut?
Husin menerangkan, membuat ruang udara di tengah laut seperti Kapten Jack Sparrow dan Will Turner harus dilakukan dengan cara membalikkan perahu secara cepat.
"Hal itu guna mencegah udara keluar saat proses pembalikan," ujarnya.
Bukan hanya itu, sebagai catatan, dasar perahu juga tidak boleh ada celah yang memungkinkan udara keluar atau bocor.
Lebih lanjut Husin mengungkapkan, berjalan di dasar laut dengan memboyong perahu terbalik secara prinsip juga dapat dilakukan.
"Selama posisi perahu dipertahankan dalam keadaan sehorizontal mungkin," lanjutnya.
Baca juga: Dari Laut Kaspia hingga Huron, Berikut Ini 5 Danau Terbesar di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.