Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Teori soal Atlantis, Salah Satunya Ditelan oleh Segitiga Bermuda

Kompas.com - 30/04/2023, 17:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asal-usul Atlantis, benua hilang yang disebut memiliki peradaban utopis hingga kini masih menjadi misteri.

National Geographic menuliskan bahwa kisah Atlantis pernah diceritakan oleh Plato, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup pada tahun 427-347 SM.

Pada tahun 360 SM, Plato menggambarkan bahwa ada suatu kehidupan yang diisi manusia setengah dewa dan setengah manusia.

Mereka kemudian mendirikan Atlantis, menciptakan peradanan utopis, dan memiliki kekuatan angkatan laut yang hebat.

Kisah tersebut menyebar ke berbagai penjuru dunia, namun hingga kini belum diketahui secara pasti lokasi Atlantis berada.

Baca juga: Sinopsis Atlantis, Kisah Mantan Tentara dengan PTSD

Teori tentang Atlantis

Meskipun diselimuti tanda tanya, setidaknya ada 5 teori yang menjelaskan di mana Atlantis berada dan mengapa benua ini bisa hilang. Dilansir dari History, berikut ini teori tentang Atlantis.

1. Atlantis tenggelam ke lautan

Ignatius Donnelly, penulis buku Atlantis, the Antediluvian World (1882) berpendapat bahwa ada keterkaitan antara peradaban kuno dengan peradaban maju yang diyakini sebagai Atlantis.

Ia mengatakan, adanya penemuan pada peradaban kuno diturunkan oleh peradaban maju yang sudah ada sebelumnya.

Donnelly menilai, peradaban kuno tidak cukup canggih untuk mengembangkan penemuannya sendiri.

Dari situ, ia berasumsi bahwa Atlantis tenggelam ke lautan tepat di lokasi yang disebut Plato dan tenggelam sedalam beberapa ratus kaki.

Plato pernah menyebut bahwa Atlantis berada di luar Pilar Hercules, dua batu yang menandai pintu masuk ke Selat Gibraltar.

Baca juga: Sinopsis Atlantis: The Lost Empire, Perjalanan Milo Menemukan Atlantis

2. Atlantis adalah benua Antartika

Teori lain soal kemunculan Atlantis pernah dikemukakan oleh Charles Hapgood, penulis buku Earth's Shifting Crust (1958).

Ia mengatakan bahwa Atlantis adalah dunia yang "lebih beriklim" daripada Antartika yang dikenal sebagai wilayah terdingin di muka Bumi.

Hapgood menyebutkan, sekitar 12.000 tahun lalu kerak Bumi bergeser lalu menggusur benua yang menjadi Antartika dari lokasi yang lebih jauh ke utara daripada saat ini.

Namun, pergeseran yang tiba-tiba terjadi menghancurkan Atlantis dan kota megah mereka akhirnya terkubur di bawah lapisan es.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com