KOMPAS.com - Asam lambung adalah kondisi di mana seseorang akan merasakan mulas akibat sebagian kandungan asam lambung naik ke kerongkongan.
Namun, terkadang kondisi asam lambung yang naik tidak disadari sampai gejalanya muncul. Ini dikenal dengan istilah silent reflux atau laryngopharyngeal reflux (LPR).
Isi perut Anda bisa naik ke kerongkongan, tenggorokan, bahkan ke saluran hidung tanpa Anda sadari dan tanpa penyebab yang jelas.
Baca juga: Mengenal Silent reflux, Kondisi Asam Lambung yang Naik Diam-diam
Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala silent reflux atau laryngopharyngeal reflux dirasakan di tenggorokan dan di antaranya adalah sebagai berikut:
Baca juga: 5 Tips Mencegah Asam Lambung pada Bayi
Dilansir Healthline, jaringan tipis yang melapisi kerongkongan Anda cukup sensitif, dan kondisi asam lambung dapat mengiritasinya.
Ini kemudian dapat membakar dan merusak jaringan di dalam kerongkongan, tenggorokan, dan kotak suara Anda.
Untuk orang dewasa, komplikasi paling umum dari silent reflux antara lain:
Selain itu, kondisi silent reflux yang tidak ditangani dengan baik pada anak-anak dan bayi, dapat menyebabkan:
Dalam kasus, yang jarang terjadi, silent reflux juga dapat menyebabkan masalah pertumbuhan pada anak dan bayi.
Jika Anda mencurigai anak Anda menderita atau didiagnosis laryngopharyngeal reflux penting agar segera mendapatkan perawatan dini.
Baca juga: 10 Gejala Asam Lambung yang Tidak Biasa, Apa Saja?
Sejalan dengan itu, dilansir Medical News Today, katup otot di ujung saluran makanan bayi belum berkembang sempurna.
Sehingga dapat meningkatkan frekuensi bayi muntah, terutama ketika perutnya terlalu penuh.
Katup otot tersebut berfungsi menjaga agar isi lambung tidak mengalir kembali ke saluran makanan.
Sedangkan pada orang dewasa, umumnya mengalami pilek atau flu sebelum mereka mengembangkan kondisi laryngopharyngeal reflux atau silent reflux.
Kondisi ini dapat membuat pita suara lebih sensitif terhadap asam lambung.
Baca juga: 7 Gejala Silent Reflux yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?
Kondisi fisik tertentu dan gaya hidup juga dapat menjadi penyebab beberapa orang lebih berisiko mengembangkan silent reflux, antara lain:
Seseorang yang sering menggunakan suaranya dengan keras, seperti guru dan penyanyi, juga menghadapi risiko tinggi terkena kondisi tersebut.